Magetan, Jendelaindo - Bupati Magetan Suprawoto melakukan ziarah ke lokasi pembuangan mayat korban keganasan PKI pada tahun 1948 di Monumen Suco 1 dan Monumen Suco 2. Kegiatan ziarah tersebut merupakna rangkaian kegiatan memperingati hari Kesaktian Pancasila.Kamis (01/10)
Usai meletakkan karangan bunga di kedua monuman yang dulunya merupakan sumur yang dijadikan lokasi pembuangan mayat korban kebiadaban PKI, Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, jika sejarah kelam yang terjadi di Magetan pada tahun 1948 dan sejarah kelam pemberontakan PKI trhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak boleh terulang kembali.
“Sejarah itu mengingatkan kita kepada anaka cucu dan kita semua jangan sampai terulang. Partai Komunis di Indonesia itu kejamnya luarbiasa, terbukti para tokoh pejabat di Magetan di Madiun banyak menjadi korban,” ujarnya.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, Keganasan PKI di Kabupaten Magetan dan Madiun modusnya sama dengan di Jakarta dimana kebanyakan korban yang dibunuh akan dikubur di dalam sumur. Di Desa Suco sendiri terdapat 2 sumur warga yang dijadiakn kuburan masal baik pejabat sekelas bupati serta pengasuh pondok pesantren. Melalui kegiatan peringatan hari Kesaktian Pancasila Bupati Magetan mengajak generasi muda saat ini untuk mengenal sejarah kelam yang terjadi sehingaga sejarah terseut tidak kembali terulang.
“Rute yang diambil selalu sama yatu korban selalu dimasukkan ke dalam sumur, baik itu yang ada di Magetan, Madiun kemudian lubang buaya tahun 65 yang kita peringati hari ini tadi, Bapak presiden upacara disana dan kita mengikutinya secara virtual,: Imbuhnya.
Sebelumnya Bupati Magetan Suprawoto melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara virtual dengan Presiden Joko Widodo di ruang jamuan pendopo Kabupaten Magetan. Kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke monuman suco 1 dan suco 2 dimana di 2 sumur tersebut ratusan warga masyarakat, pejabat dan pengasuh pondk pesantren di Magetan menjadi korban kebiadaban PKI.
Wartawan : Aries