Vaksinasi dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Tegal Timur yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari.
Tampak Sekda Kota Tegal Johardi, Asisten I Imam Badarudin, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Tegal Ilham Prasetyo yang turut mendampingi Wali Kota.
Sri Primawati Indraswari menjelaskan beberapa waktu lalu Wali Kota belum lolos screening untuk mengikuti vaksinasi. Prima, panggilan akrab Kepala Dinkes Kota Tegal, bersyukur hasil screening Wali Kota dinyatakan sudah layak mengikuti vaksinasi.
“Untuk Wali Kota waktu itu belum layak atau tidak lolos screening vaksinasi. Jadi sebelum dilakukan vaksinasi harus dilakukan screening dan pada saat itu Wali Kota belum memenuhi syarat untuk dilakukan vaksinasi. Untuk saat ini hasil screeningnya sudah layak,” jelas Prima yang juga menyebut Wali Kota akan mengikuti vaksinasi dosis kedua pada 28 hari mendatang.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Tegal, Kepala Dinkes menjelaskan bahwa saat ini di bulan Ramadan, Dinkes Kota Tegal melayani pelaksanaan vaksin di malam hari. Vaksinasi pada malam hari di buka dari hari Senin - Jum’at bertempat di Kantor Dinkes Kota Tegal, dimulai pukul 19.00- 21.00 WIB.
“Jadi bagi masyarakat Kota Tegal, yang mungkin siang sedang menjalankan ibadah puasa dan tidak sempat melaksanakan vaksinasi, bisa melaksanakan pada malam hari di Dinas Kesehatan Kota Tegal, mulai pukul 19.00 WIB,” jelas dr. Prima.
Namun demikian, Prima menyampaikan bahwa pelayanan vaksinasi di siang hari masih tetap dilakukan di semua fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi yang berjumlah 15 lokasi di Kota Tegal.
Prima menambahkan Kota Tegal sudah dilaksanakan dari tahap ke I untuk tenaga kesehatan , tahap II untuk lansia dan pelayan publik. Data untuk tenaga kesehatan untuk tahap pertama sudah mencapai 103,33 persen dan untuk dosis kedua 97,49 persen. Sedangkan untuk pelayan publik, dosis pertama 87,16 persen dan untuk dosis kedua 74,05 persen, dan untuk lansia, Prima menyebut masih kurang banyak. “Untuk dosis pertama 25,72 persen dan dosis kedua 19,75 persen,” ungkap Prima.
Red/Tim