Sulteng, Jendelaindo - Hujan dengan intensitas tinggi serta adanya peralihan fungsi lahan mengakibatkan Kali Langkumbe meluap pada Jumat (18/6) pukul 22.00 WITA. Hal ini menyebabkan sebanyak 31 unit rumah warga terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) hingga satu meter.
Wilayah yang terdampak banjir yakni Desa Lanpandewa, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Utara telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan pasca banjir. Bersama tim gabungan juga telah mendistribusikan bantuan berupa logistik kepada korban terdampak.
Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara juga telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak pada Sabtu (19/6). Bantuan diberikan oleh Wakil Bupati Buton Utara dan Dinas Sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang turun langsung meninjau ke lokasi terdampak banjir.
BPBD Kabupaten Buton Utara yang berada di lokasi kejadian melaporkan situasi terkini pada Minggu (20/6) malam, banjir telah surut namun cuaca mendung. Dilaporkan juga terjadi pemadaman listrik dikarenakan terdapat beberapa pohon tumbang yang menimpa tiang listrik.
Sementara itu, terdapat kendala di lapangan yakni menipisnya stok logistik dan lokasi kejadian yang jauh dan medan yang sulit ditempuh menyulitkan penyaluran bantuan.
Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat di Sultra
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai guntur dan angin kencang pada siang hingga sore hari di wilayah Konawe, Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Utara dan Kendari, pada malam hari di wilayah Konawe Utara dan pada dini hari di wilayah Wakatobi pada Minggu (20/6) dan Senin (21/6).
Hal yang sama diinformasikan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, peningkatan curah hujan di Sulawesi Tenggara (Sultra) dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan sebagainya.
BMKG memperkirakan awal musim kemarau di wilayah Sultra terjadi pada awal Juli hingga awal Agustus 2021. Seiring dengan belum masuknya musim kemarau di Sultra maka potensi bencana hidrometeorlogi perlu diwaspadai, terutama pada potensi hujan sedang hingga lebat.
Melihat potensi risiko bencana yang ada, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah antisipasi dengan mempersiapkan rencana kesiapsiagaan pada tingkat keluarga, RT/RW, hingga Kecamatan/Kelurahan serta pelestarian lingkungan dengan perawatan daerah resapan air, pembersihan saluran air, mempersiapkan tempat penampungan dan sebagainya.
Masyarakat juga diimbau untuk update informasi terkini dengan mengakses informasi peringatan dini cuaca dan indeks kajian risiko melalui website BMKG dan inarisk.bnpb.go.id.
Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB
Editor : Arief Ferdianto