Magelang, Jendelaindo - Dua warga Desa Wonolelao, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, meninggal akibat tanah longsor. Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (19/6), pukul 14.00 WIB. Selain korban meninggal, satu warga lain mengalami luka ringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menginformasikan warganya meninggal akibat tanah longsor. Insiden ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi serta kontur tanah yang labil. BPBD setempat berhasil mengevakuasi warga yang meninggal dunia, sedangkan yang luka ringan telah mendapatkan perawatan medis.
Pascakejadian, BPBD melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan logistik kepada keluarga terdampak.
Analisis inaRISK menunjukkan wilayah Sawangan termasuk 15 kecamatan di Kabupaten Magelang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Luas bahaya tanah longsor di kecamatan tersebut seluas 2.254 hektar.
Terpantau pada aplikasi Info BMKG, pada malam hari ini hingga esok (21/6), kecamatan Sawangan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Di sisi lain, prakiraan cuaca tiga hari ke depan dari BMKG menunjukkan wilayah Jawa Tengah termasuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan inaRisk, perlu diwaspadai potensi banjir pada esok hari (21/6) di beberapa wilayah, dengan status ‘Waspada’ banjir.
Beberapa wilayah dengan status tersebut antara lain, Aceh Jaya dan Aceh Barat (Aceh), Jakarta Timur dan Jakarta Selatan (DKI Jakarta), Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Brebes (Jawa Tengah) dan Pasuruan, Lumajang dan Jember (Jawa Timur).
Daerah-daerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki catatan historis banjir tertinggi berdasarkan data dan informasi bencana Indonesia (DIBI).
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB
Editor : Arief Ferdianto