Peresmian Gedung lantai tiga yang terletak di Jl. K.S. Tubun No. 88-90 Kota Tegal ditandai dengan pendandatanganan batu prasasti dan pengguntingan untaian bunga melati oleh Wali Kota Tegal, Rabu (23/6) pagi.
Hadir menyaksikan penandatanganan batu prasasti dr. Abdal Hakim Tohari, Sp. RM., MMR sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Komisaris PT BPRS HIK Bahari Debby Firoeza Indiany Hakim serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Tegal Ludy Arlianto.
Dalam sambutanya Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono menyambut baik kehadiran PT BPRS HIK Bahari di Kota Tegal. "Karena BPR Syariah adalah salah satu jenis bank islam, yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan, manfaatnya begitu dirasakan oleh masyarakat," ujar Dedy.
Dedy Yon juga menambahkan bahwa secara substansi sesungguhnya BPR Syariah sudah ada sejak zaman pra kemerdekaan, meskipun ia hadir dalam bentuk yang berbeda, sesuai kebutuhan zaman.
"Dahulu ia dikenal dengan sebutan lumbung desa, bank desa, bank tani dan bank dagang desa atau bank pasar. BPRS merupakan lembaga perbankan resmi. Dan kehadiran mereka begitu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama untuk usaha ekonomi mandiri. Fungsi BPRS tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat," tambah Dedy.
Direktur PT. BPRS HIK Bahari Takwim Indarto menyampaikan HIK Bahari berdiri sejak 2015 dengan nama sebelumnya HIK Tegal, dan satu-satunya BPR Syariah pertama dan satu-satunya di eks-Karesidenan Pekalongan.
"BPRS HIK Bahari merupakan BPR Syariah yang pertama dan satu-satunya di eks-Karisidenan Pekalongan. Selama berdiri BPRS HIK Bahari kami sudah linier dengan OJK. Kami beroperasi sejak 1 Juli 2015, modal pertama Rp. 6 miliar dan kini per bulan Mei 2021 asetnya tumbuh menjadi Rp. 184,246 miliar dengan ekuitas Rp. 23.252 miliar,” jelas Takwin.
Takwin juga menambahkan bahwa dengan adanya Gedung Grhadika Bahari, pihaknya berupaya untuk memberikan layanan prima bagi nasabah dan stakeholder.
"Ini merupakan untuk memberikan kepercayaan kepada stakeholder. Kami berharap bisa menjalankan bisnis di Kota Tegal, bisa bermanfaat bagi Kota Tegal.
Kontribusi kami untuk Pemerintah kota sudah kami memberikan pajak Rp. 10,5 miliar. Kontibusi kami dalam zakat dan CSR sebesar Rp. 1,5 miliar. Kami berharap keberadaan kami bisa bermanfaat bagi masyakat Tegal dan sekitarnya," ujar Takwin.
Sedangkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal Ludy Arlianto mengapresiasi dengan adanya Gedung Grhadika Bahari yang dibangun dengan menelan biaya Rp. 15,7 miliar tersebut.
"Gedung ini bagus dan presentatif, ini merupakan komitmen keberlangsungan usaha. Di sana ada kepercayaan masyarakat dan reputasi. Mudah- mudahan ini langkah awal yang nantinya bisa menembus Jawa Tengah," ujar Ludy.
Ludy juga memberikan selamat kepada jajaran dewan pengurus atas peresmian gedung Grhadika Bahari. "Kami atas nama OJK Tegal mengucapkan selamat kepada jajaran Dewan Pengurus atas peresmian Gedung HIK. Ini kebanggaan bank syariah punya kantor yang keren. Bisa menjadi pusat referensi bagi yang ingin mengenal industri ekonomi syariah," ujar Ludy.
Red/Sholeh