“Mudah-mudahan, bantuan ini bermanfaat, bisa sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga pedagang kali lima dan pekerja yang terdampak langsung PPKM darurat, termasuk pedagang yang selama ini menggantungkan usahanya dari kunjungan wisatawan,” kata Umi.
Bantuan beras sebanyak 20 kilogram untuk masing-masing KPM tersebut, sambung Umi, merupakan bagian dari pelaksanaan program jaring pengaman sosial. Rinciannya, 1.983 paket beras diberikan kepada pedagang kecil dan pekerja terdampak langsung PPKM darurat. Sisanya, 1.149 paket beras diberikan pada keluarga yang sedang menjalankan isolasi mandiri.
Tak hanya dari APBD Kabupaten Tegal, di masa PPKM ini pemerintah pusat pun akan memberikan tambahan bantuan beras kualitas medium sebanyak 10 kilogram per keluarga untuk 69.974 KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan 20.418 KPM penerima bansos tunai di Kabupaten Tegal. Bantuan tambahan ini hanya diberikan sekali dan direncanakan terdistribusi pasca Lebaran Idul Adha nanti.
Adapun bansos lain yang diberikan pemerintah pusat adalah bantuan sembako kepada 132.075 KPM di Kabupaten Tegal. Adapun sasaran penerima manfaatnya adalah keluarga yang telah terdapat pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Di sini, lanjut Umi, pemerintah pusat akan juga memperpanjang program bantuan sosial tunai (BST) selama dua bulan, yaitu Juli dan Agustus yang diperuntukkan bagi 20.418 KPM di Kabupaten Tegal dengan besaran bantuan Rp 300 ribu per keluarga per bulan.
“Penerima bansos sembako dan BST dari pemerintah pusat adalah keluarga yang sudah terdata di DTKS Kementerian Sosial,” tandasnya.
Sementara itu, Pemprov Jateng juga telah menyiapkan Program Kartu Jateng Sejahtera dengan komponen bantuan tunai sebesar Rp 250 ribu per keluarga yang akan ditransfer ke 1.210 KPM di Kabupaten Tegal.
Adapun seluruh data penerima bansos dari pemerintah pusat maupun daerah telah melalui proses sinkronisasi untuk menghindari penerimaan bantuan ganda.
Di luar itu, bagi keluarga miskin terdampak pandemi Covid-19 yang belum mendapat bantuan tengah disiapkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa. “Pemerintah pusat telah mengarahkan prioritas belanja Dana Desa tahun anggaran 2021 ini untuk BLT dengan besaran bantuan Rp 300 ribu untuk masing-masing KPM,” kata Umi.
Sementara itu, bantuan berupa paket sembako juga diberikan dari Bank Jateng kepada 600 KPM terdampak PPKM darurat. Sedangkan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal juga menyiapkan bantuan 100 paket sembako.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati menjelaskan jika penerima bansos beras ini meliputi pedagang kecil, juru parkir, pekerja seni dan keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Ditanya soal sasaran KPM, Nurhayati menjelaskan jika bansos beras ini ditujukan bagi pedagang kecil di kawasan objek wisata Guci, Waduk Cacaban, Pantai Purwahamba Indah dan GOR Tri Sanja Slawi.
Ada pula sasaran lain seperti pedagang di ruang terbuka publik seperti Taman Rakyat Slawi Ayu, Alun-alun Hanggawana Slawi, Alun-alun rumah dinas Bupati Tegal, Terminal Dukuhsalam, dan pedagang lainnya di wilayah Slawi.
“Jumlah keseluruhan pedagang penerima bansos beras Pemkab Tegal ada 1.751 orang. Sedangkan yang untuk juru parkir dan pekerja seni sebanyak 232 orang,” ungkap Nurhayati.
Nurhayati menargetkan distribusi bansos pangan beras ke titik bagi di tingkat kecamatan akan rampung pada Sabtu (17/07/2021), termasuk 1.149 paket untuk keluarga yang sedang isolasi mandiri.
Red/Sholeh