Adapun rincian buruh tembakau penerima bantuan ini terdiri dari 955 buruh pabrik rokok, 94 buruh tani tembakau dan 3 buruh vape atau rokok elektrik.
“Bantuan ini tentunya sangat dinantikan bapak, ibu sebagai bagian dari program pembinaan lingkungan sosial dalam rangka pemulihan perekonomian daerah. Di samping itu, mendukung upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bagi hasil cukai tembakau,” kata Umi.
Umi berharap dengan adanya bantuan tersebut bisa sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga para buruh tembakau dalam upayanya memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi. “Saya minta bantuan ini betul-betul bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, bisa dirasakan seluruh anggota keluarga. Jangan sampai ada yang menggunakannya untuk keperluan lain atau kepentingan lainnya yang bukan menjadi prioritas kebutuhan keluarga,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Umi juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran Dinas Sosial Kabupaten Tegal dan semua pihak yang telah membantu memfasilitasi pendistribusian bantuan ini. “Pastikan tidak ada potongan untuk dalih apapun dari jumlah yang seharusnya diterima oleh para penerima,” tegas Umi.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal Agus Sukoco menjelaskan awalnya Pemkab Tegal mengusulkan total 1.680 buruh tembakau dengan rincian 1.519 buruh pabrik rokok, 152 buruh tani tembakau dan 9 buruh vape atau rokok elektrik.
Namun setelah melalui proses verifikasi dan validasi data diperoleh 1.052 calon penerima manfaat yang dinilai layak menerima BLT tersebut dengan realisasi total anggaran senilai Rp 946 juta.
Agus pun menambahkan, di luar itu juga terdapat 409 buruh tembakau yang juga mendapatkan BLT dari DBHCHT Provinsi Jawa Tengah. “Sehingga jika total keseluruhan penerima BLT DBHCHT di Kabupaten Tegal ini ada 1.461 orang, di mana rinciannya 1.052 dari Pemkab Tegal dan 409 dari Pemprov Jateng,” pungkasnya.
Red/Sholeh