Tegal,Jendelaindo - Proyek pembangunan penambahan ruangan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bandung Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal hingga kini tak kunjung selesai. Padahal, proyek yang dibiayai APBD Kota Tegal senilai Rp 1.196.581.991.00 (Satu Milyar Seratus Sembilan Puluh Enam Juta Lima Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) sampai sekarang baru mencapai 45 persen.
CV Mitra Selaras Utama selaku kontraktor pada proyek pembangunan penambahan ruangan Puskesmas itupun terancam di blacklist oleh Pemerintah Kota Tegal. Pasalnya proyek yang dikerjakan oleh perusahaan ini yang di mulai dari tanggal 28 Juli 2021 sampai tanggal 9 Desember 2021, hingga saat ini belum juga selesai,ungkap Konsultan pengawas Puskesmas Bandung Ali saat di konfirmasi melalui via tlpn Kamis,16/12/21.
Padahal pihak kontraktor sudah di beri teguran pertama sampai ke tiga tetapi pihak kontraktor cuma sekedar menjawab siap siap siap saja dan kenyataannya pekerjaan tetap saja belum maksimal mungkin dan menurutnya pekerjaan itu kritis.
Karena adanya kendala awal yang bongkaran sama rumahnya Bapak Keling itu semua tidak ada anggarannya dan di kerjakan sampai 24 hari akhirnya Cv Mitra Selaras Utama kemarin mengajakun perpanjangan waktu dan di ACC sampai tanggal 24 Desember 2021 tetapi dari pihak Dinas dan Inspektorat meminta tanggal 15 Desember 2021 itu atap harus sudah naik.
Dari pihak Dinas memang meminta finis sampai tanggal 24 Desember 2021,cuma dari kita yang di lapangan jangan sampai tanggal 24 harus tanggal 13-15 Desember atas harus sudah naik itu yang jelas nantinya bisa putus kontrak,tegas Ali.
Terkait pekerjaan Puskesmas Bandung yang belum selesai dan karena kontraktor tersebut terlalu kebanyakan mendapat proyek di tahun ini,katanya.
Sebagai konsultan pengawas sudah pesimis terhadap pekerjaan Puskesmas Bandung bukannya tidak mau mendorong cuman lihat progesnya sudah ada teguran sampai tiga kali teguran gagal dan uji coba tanggal 15 ini gagal juga,imbuh Ali.
Sementara, Pelaksana Proyek CV Mitra Selaras Utama, Slamet mengaku, merasa dirugikan waktunya yang seharusnya proyek bisa selesai sesuai batas waktu yang ada, namun molor dikarenakan saat dalam pengerjaan adanya perubahan gambar dan pembongkaran.
"Kami rugi waktu dan energi, karena saat pengerjaan awalnya pekerjaan berjalan mulus, namun disaat kami sudah pasang slup dan siap pasang batu bata (tembok) di situ ada perubahan gambar, harus ada penambahan urug, sedangkan saat itu slup sudah terpasang kami terpaksa bongkar lagi," ujar Slamet, saat dikonfirmasi belum lama ini.
Selain itu, kata Slamet, pada awal pengerjaan kami sedikit terkendala soal modal karena uang muka (DP) proyek saat itu belum digelontorkan alias terlambat keluarnya oleh pemerintah.
"Kami mengakui, memang perusahaan kami mendapat banyak paket pekerjaan baik di Kota Tegal maupun di luar Tegal. Akan tetapi kami tetap optimis bahwa proyek Puskesmas yang kami kerjakan ini bakal rampung, demi nama baik perusahaan kami," pungkasnya.
Red/Sholeh