Pantauan petugas pada hari ini menginformasikan cuaca cerah.
Sementara itu, BPBD setempat mencatat sebanyak 445 KK terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah kota. Di samping itu, tidak ada warga yang menjadi korban atau pun mengungsi sementara. Pantauan petugas menyebutkan hujan intensitas tinggi ini mengakibatkan debit air Sungai Sabi meluap sekitar pukul 15.30 WIB. Tinggi muka air saat peristiwa terjadi berkisar 30 hingga 100 cm.
Berikut ini sejumlah wilayah kelurahan dan kecamatan yang terdampak pada Selasa lalu, yaitu Kelurahan Sangiang (Kecamatan Priuk), Cikokol (Tangerang), Cibodas, Cibodas Baru dan Gembor (Cibodas), Pasir Jaya (Jatiuwung), Panunggangan Utara (Pinang) dan Cimone (Karawaci).
Selain warga terdampak, catatan BPBD setempat menginformasikan 445 unit rumah terendam banjir. Tidak ada kerusakan sedang hingga berat akibat insiden ini.
Penanganan darurat banjir di wilayah Kota Tangerang dilakukan oleh petugas BPBD yang dibantu TNI, Polri, organisasi perangkat daerah lainnya, relawan dan warga. Selain langkah penyedotan, petugas menyiagakan perahu karet dan monitoring kondisi banjir di lapangan.
Banjir Bekasi
Banjir juga menggenangi wilayah Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (5/4), pukul 17.00 WIB. Dua wilayah tingkat desa di Kecamatan Cibitung terdampak peristiwa tersebut, yaitu
Kelurahan Wanasari dan Desa Wanajaya.
BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan warga terdampak dan dampak material masih dalam proses pendataan. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Merespons kejadian tersebut, petugas BPBD dibantu TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan serta Palang Merah Indonesia melakukan pemantauan dan patroli di lapangan. Mereka bersiaga dengan perlengkapan seperti perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak.
Berdasarkan analisis peringatan dini dan prakiraan cuaca pada hari ini dan esok hari (7/4), wilayah Jawa Barat masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang. Pada wilayah Kecamatan Cibitung, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga hujan petir.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan. BNPB mengharapkan setiap keluarga dapat melakukan Langkah antisipasi dini dalam menghadapi bahaya banjir, seperti tas siaga bencana, rute evakuasi atau pun memantau prakiraan cuaca dan risiko pada sistem informasi resmi pemerintah. Untuk kesiapsiagaan sebelum kondisi darurat, warga di sepanjang aliran sungai agar bisa evakuasi mandiri jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang.Dadang/Red