Puluhan Warga Desa Jatibarang Lor Tuntut Pengembang Perumahan Tangani Masalah Banjir

Brebes,Jendelaundo - Akibat curah air hujan di wilayah Brebes dan sekitarnya, Mengakibatkan Banjir menggenangi pemukiman warga RT.02 / RW.01 Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes, Banjir genangan akibat curah hujan di wilayah pemukiman warga tersebut, Diduga akibat tertutupnya resapan air yang biasnya langsung mengalir masuk kelokasi persawahan dan saluran air yang ada sekitar pemukiman tertutup oleh pemadatan tanah karena di gunakan untuk pembagunan perumahan Manaran Residence, Sabtu (16/07/2022).

Hal itu di tuturkan oleh WAWAN, salah seorang warga sekitar yang rumahnya tergenang air hingga ketinggian sampai 10 cm, Beliau menjelaskan bahwa baru kali ini rumah saya tergenang air setinggi mata kaki dan masuk ke dalam rumah, Sejak lahir besar di sini, saya baru mengalami banjir seperti ini, sejak area persawahan sebelah rumah saya itu dibangun untuk perumahan Manaran Residence, Dan untuk mengatasi permasalahan seperti ini, Saya atas nama warga Lingkungan RT.02 / RW.01 Desa Jatibarang Lor, Akan menuntut pihak pengembang Manaran Residence agar secepatnya dapat mengatasi masalah penanggulangan banjir di wilayah kami, Agar segera ditangani dan dapat kembali seperti semula, Karena sudah jelas ini akibat pembangunan Perumahan Tersebut, yang akibatnya puluhan rumah warga di RT.02 / RW 01 jadi korban dampak, tergenang banjir jika hujan karena air tidak meresap lagi ke persawahan, "Jelas Wawan.

Sejak dibangunnya perumahan Manaran Residence, banjir menggenangi pemukiman dan masuk ke dalam rumah hingga seluruh ruangan tergenang air setinggi 10 hingga 15 cm pada saat hujan turun sampai masuk ke seluruh ruangan kamar didalam rumah, hal itu diduga akibat pembangunan perumahan Manaran Residence. sehingga banyak material menutup saluran air sehingga saat hujan turun air tidak bisa masuk resapan, karena tanah sawah resapan tertutup oleh material urug tanah pembangunan perumahan Manaran Residence dan para pengusaha tanah kapling bermunculan di wilayah kami, Akibatnya curah air hujan masuk perumahan warga, dan drainase saluran air menjadi sempit akibat tanah amblas karena lalulintas muatan truck Dam.
Dan hari ini kami atas nama masyarakat yang terdampak, berharap agar, Pihak Pengembang perumahan Manaran Residence secepatnya menanganj masalah ini, dan secepatnya di selesaikan dengan baik, dan segera dimusyawarahkan bersama pihak pemdes dan masyarakat supaya bisa duduk bersama mencari penyelesaian jalan keluar yang terbaik, Jangan sampai lingkungan masyarakat terdampak bergejolak dan menimbulkan masalah baru, dan jika suara kami tidak di dengarkan oleh pengembang maka tidak menutup kemungkinan, Kami selaku masyarakat sekitar yang terdampak akan melakukan aksi unjuk rasa dan permohonan penghentian pekerjaan sementara ke Dinas terkait, sebelum masalah penanganan antisipasi genangan banjir saat hujan di lingkungan RT.02/ RW.01 diselesaikan dan juga terkait masalah jalan desa di lingkungan kami yang juga sudah rusak parah akibat adanya proyek itu, dari yang tadinya Aspal jadi seperti jalan tanah yang licin dan kotor saat ada hujan membuat aktifitas keseharian kami selaku masyarakat dan pengguna jalan menjadi terganggu," Tambah Wawan.

Terpisah, H.Arifin, selaku sesepuh masyarakat setempat juga menjelaskan, dilingkungan kami ini dari dulu tidak pernah mengalami banjir seperti ini, Namun setelah perumahan Manaran Residence Dibangun dan para pengusaha kapling beroprasi diwilayah kami, jadi muncul Permasalahan banjir karena saluran air dari pemukiman yang tadinya lebar menjadi sempit, tidak bisa masuk resapan karena sudah ditutup padatnya tanah urug, sehingga "Airnya tidak mengalir dan menggenang ke perumahan kami hingga masuk seluruh ruangan kamar dalam rumah,juga  soal saluran air yang mengalami kerusakan akibat tanah amblas akibat muatan material menutupi saluran air, Kita sudah upayakan protes ke pihak pengembang tapi belum ditindak lanjuti," Terang H.Arifin.

Sementara itu NURIDIN, pihak pengembang Manaran Residence saat di konfirmasi melalui telfon, menjelaskan bahwa pihaknya akan menyuruh orang yang di lapangan untuk memeriksa sejauh mana, Kami akan cek lokasi, jika hal itu murni karena kesalahan dari pihak kami, kami akan mengupayakan perbaikan, maka dari itu kami akan turun ke lokasi dulu biar semuanya jelas, nanti bagaimana menyelesiakanya, bisa kita bicarakan bersama lingkungan desa sekitar, "Beber Nurudin. 

Wartawan : (Firdaus Andika)
PASANG IKLAN DI SINI