Aceh, Jendelaindo - Sebuah jembatan penghubung antar desa terputus dan kurang lebih 207 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 50-75 sentimeter di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Kejadian banjir itu diawali dengan hujan lebat yang disertai angin kencang melanda tiga desa sekaligus di dua kecamatan pada Minggu (29/8) dini hari pukul 01.30 WIB.
Hasil asesmen tim BPBD Kabupaten Aceh Singkil, ketiga desa tersebut meliputi Desa Kampung Baru dan Desa Ketapang Utara di Kecamatan Singkil Utara serta Desa Gunung Legan di Kecamatan Gunung Meruah.
Banjir tersebut telah berdampak pada 207 KK atau 911 jiwa. Satu unit sekolah dasar dan satu pondok pesantren Al-Zamzamiyah turut terendam, termasuk dua gedung perkantoran.
Hasil monitoring di lapangan terkini dinyatakan banjir telah surut. Kendati demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih mengintai wilayah Provinsi Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Singkil, sebagaimana menurut prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase perkotaan, dan saluran irigasi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.
Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.