Jakarta, Jendelaindo - Polri menyampaikan bahwa jumlah pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Provinsi Riau bertambah. Total sebanyak 13 pelaku ditangkap Densus 88.
“Densus 88 Antiteror Polri melakukan upaya penegakan hukum penangkapan terhadap 13 orang pelaku tindak pidana terorisme di provinsi Riau,” jelas Jubir Divhumas Polri Kombes. Pol. Ade Yaya Suryana, Jumat (16/9/22).
Penangkapan kedua yang dilakukan Densus 88 pada hari Jumat (16/9/22) berhasil mengamankan 4 orang pelaku tindak pidana terorisme berinisial S, A, ES, dan AF. Keempat pelaku sempat menghadiri sebuah pertemuan pada tahun 2013. Selain itu, salah satu tersangka yakni AF juga merupakan pemilik sebuah yayasan yang berafiliasi dengan jamaah Islamiyah dan pada awal tahun 2017.
Penangkapan pertama, Densus 88 total menangkap 9 tersangka dengan rincian sebagai berikut:
1. Inisial RP
Keterlibatan ikut melaksanakan dan berperan dalam survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut grup telegram tentang pengorganisasian jihad fisabilillah.
2. Inisial JW
Keterlibatan ikut melaksanakan dan berperan dalam survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut grup telegram tentang pengorganisasian jihad fisabilillah.
3. Inisial II
Keterlibatannya tergabung dalam kelompok RQ dumai 2019 sampai 2021 dan saat ini ikut dalam kelompok Kholaqoh Singa Timur pimpinan Abu Jafar yang berencana akan melakukan Amaliyah yang berjumlah 8 orang, dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit Dumai.
4. Inisial Z
Keterlibatannya melakukan idad atau persiapan fisik sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.
5. Inisial Mns
Keterlibatan merupakan eks dari kelompok Pak Ngah, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018. Melakukan idad sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.
6. Inisial M
Keterlibatan merupakan eks dari kelompok inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018, melakukan idad sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.
7. Inisial MA
Keterlibatan melakukan idad sebanyak 2 kali di tahun 2020, kemudian survei juga di perkebunan sawit.
8. Inisial ITZ
Keterlibatan merupakan eks dari kelompok Pak inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018. Melakukan idad sebanyak 2 kali kemudian survei di kebun sawit di Riau.
9. Inisial WI
Keterlibatan merupakan anggota kelompok JAD Provinsi Riau. Merupakan Amir dari kelompoknya. Merupakan Pembina NII di wilayah Indragiri Hulu, berencana menjadikan kebunnya sebagai tempat latihan idad bersama dengan kelompoknya di Indragiri Hulu, dan berencana akan membantu keuangan untuk pembangunan penampungan Akhwat.Red/Hms