Sindh, Jendelaindo - BNPB mendirikan tenda yang akan digunakan sebagai ruang publik. Tenda tersebut berada di tent city atau pos pengungsian, Distrik Bin Qasim, Provinsi Sindh, Pakistan. Beberapa warga penyintas membantu pendiriannya pada Sabtu petang (1/10).
Titik pendirian tenda telah direkomendasikan oleh otoritas pemerintah daerah setempat. Tenda multifugsi yang dapat digunakan sebagai fasilitas publik pada pos pengungsian, seperti untuk pelayanan kesehatan, sekolah darurat, aktivitas psikososial atau tempat ibadah.
Saat pendirian tenda, beberapa warga antusias turut membantu personel BNPB. Tim Aju BNPB mengalokasi tiga tenda yang berukuran 6 x 12 meter untuk difungsikan sebagai tenda multifungsi.
Sebelas personel Tim Aju BNPB yang dibantu staf Konsulat Jenderal RI dan penyintas akhirnya dapat mendirikan tenda meskipun dengan penerangan lampu yang terbatas.
Sebelumnya tenda yang berlogo BNPB dan berbendera Indonesia ini diambil dari gudang Bandara Jinnah, Karachi.
"Alokasi tenda ini akan digunakan sebagai ruang publik, seperti sekolah darurat, ruang bermain anak atau pun tenda pelayanan kesehatan," ujar Tim Aju BNPB Bambang Surya Putra, Bin Qasim, Karachi, Sabtu (1/10).
Sementara ini, tampak beberapa fasiltias yang berada di tent city. Pemerintah daerah setempat telah mempersiapkan lokasi tersebut untuk menampung warga terdampak bencana banjir Pakistan. Beberapa fasilitas yang tampak seperti tenda kesehatan, lampu sorot, kamar mandi darurat, atau pun tanki suplai air.
Lebih lanjut, Bambang yang juga menjabat Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB berharap tim medis nantinya dapat melayani warga pada tent city yang berada di Bin Qasim.
Penyintas yang ada di tent city ini berasal dari distrik, antara lain Dadu, Larkana, Kantipur dan beberapa distrik lain. Total warga yang mengungsi berjumlah 450 KK atau 1.215 jiwa.
Pada kesempatan itu, Asisten Komisioner wilayah Bin Qasim Hyder Ali menjelaskan, beberapa dokter dengan spesialisasi berbeda bertugas di tent city ini.
"Kami menyediakan dokter, antara lain spesialis penyakit dalam, dokter kulit, dan spesialis kandungan," ujarnya.
Ia berharap tenaga medisnya dapat berkolaborasi dengan tim medis dari Indonesia. Selain di Bin Qasim, personel tim medis Indonesia rencananya juga akan memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Mirpurkhas, Provinsi Sindh.
Total personel medis yang akan diturunkan berjumlah 30 orang dengan spesialisasi berbeda.
Mereka berasal dari perwakilan Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Universitas Andalas dan Muhammadiyah Disaster Management Center.
Tim Aju BNPB dibantu KJRI untuk mengkoordinasikan rencana penugasan tim medis dengan pihak otoritas kesehatan setempat.Red/Lansir BNPB