Jendelaindo News - Anggota Komisi IX DPR RI Alifuddin mengatakan bahwa terkait Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Provinsi Aceh saat ini sudah dilakukan bermacam terobosan sehingga kasusnya mulai bisa ditangani. Salah satunya, semua obat yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sudah ditarik dan tidak beredar lagi.
“Setelah mendapatkan penjelasan dari beberapa pihak terkait, jujur secara pribadi saya sangat sedih karena yang meninggal di Aceh cukup banyak,” ujar Alifuddin saat diwawancarai usai melakukan kunjungan kerja spesifik ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu (9/11/2022).
Legislator fraksi partai PKS itu menerangkan, sebelumnya ia sedih saat menerima data awal yakni sejak bulan Juni hingga Oktober, terdapat 29 pasien dengan rincian 22 pasien meninggal, 2 orang masih dalam perawatan, dan 5 orang sudah sembuh. Berdasarkan keterangan dari Ikatan Dokter Anak indonesia (IDAI) Aceh, sebanyak 22 pasien yang meninggal adalah seluruhnya balita.
“Saya sedih mendengar hal itu, tapi saya optimis kasus ini bisa ditangani dan segera ada solusi agar tidak terulang kembali. Alhamdulillah kabar gembiranya adalah sudah dilakukan terobosan-terobosan yang insya Allah kasusnya sudah mulai bisa ditangani. Ini solusi yang membuat saya bahagia,” ungkapnya.
Legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat I itu meminta agar obat-obat yang menjadi pemicu gagal ginjal akut sudah ditarik semua dan tidak beredar lagi, “Bahkan kemauan kami harus dimusnahkan, insya Allah kami yakin kasus ini bisa ditangani dengan baik dan tidak meluas,” tegasnya.Red