Tegal,Jendelaindo – Upaya menurunkan inflasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal menuai hasil. Terbukti pada bulan Oktober 2022, Kota Tegal mengalami deflasi 0,07 month of month (MoM).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Dodi Nugraha mengatakan hal tersebut saat Operasi Pasar Murah di Pendopo Kecamatan Tegal Barat, Kamis (17/11/2022).
Doni dalam laporan Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Tegal menyatakan bahwa pada bulan Oktober, Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,07 persen Month to Month ( mtm) yang mendorong inflasi tahunan Kota Tegal menjadi 6,63% year of year (yoy).
Dodi menambahkan, disamping itu Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal pada bulan Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0,07% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,09% (mtm). Hal ini mendorong penurunan inflasi tahunan Kota Tegal menjadi 6,63% (yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 7.18% (yoy).
Adapun sederet program yang telah dilakukan TPID meliputi, Operasi Pasar Murah sejak bulan September hingga saat ini, inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM.
Tekait dengan ketersedian gula, minyak dan beras untuk Kota Tegal, ia menjelaskan untuk saat ini stok masih aman. Stok gula masih di atas 20 ribu ton dan stok minyak di atas 20 ribu liter. Sedangkan beras medium, stok kita masih ada sekitar 10 ribu ton dan beras premium 3.000 ton.
Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono saat membuka Operasi Pasar Murah mengatakan diselenggarakannya Pasar Murah oleh Pemkot Tegal melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah dibawah harga pasaran.
Harapannya dapat menurunkan harga-harga kebutuhan pokok yang tentunya menurunkan angka inflasi yang masih tinggi.
Dedy Yon menyampaikan peningkatan angka inflasi disebabkan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan semua aspek terkena imbasnya. Ditambah lagi adanya situasi yang tidak pasti di luar negeri akibat adanya perang Rusia-Ukraina dan banyak faktor lainnya. Pemerintah Kota Tegal terus berupaya menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat Kota Tegal.
Demikian juga penyelenggaraan operasi pasar murah menjadi bagian penting untuk menekan, mengendalikan harga serta menjaga kestabilan laju inflasi. Perlu diketahui, inflasi terjadi karena kenaikan harga secara periodik dan biasanya menyebabkan ketersediaan barang kurang tetapi peminatnya banyak. Dengan adanya operasi pasar murah ini Pemerintah Kota Tegal berupaya meyakinkan dan menenangkan serta memberi kepastian pada masyarakat, bahwa pasokan stok bahan pokok di kota tegal masih cukup aman, tidak ada kekurangan dan distribusi lancar sampai ke tangan masyarakat sebagai konsumen.
“Kita berharap Kota Tegal menjadi kota yang dapat menyelenggarakan berbagai event. Dengan diselenggarakannya event-event tersebut, tentu kita berharap pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal akan terus naik sebagai efek dominonya. Utamanya semakin menggeliatnya sektor usaha mikro kecil menengah (umkm) yang jumlahnya mendominasi ekonomi kita,” ujar Wali Kota Tegal.
Red/Sholeh