Hal tersebut, tambahnya, sebagai wujud konsistensi keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan santri ahlussunnah wal jamaah yang sangat besar kontribusinya dalam menjaga NKRI sejak zaman kemerdekaan.
“Melalui Lomba Baca Kitab Kuning yang diikuti hampir 3000 santri dari 24 provinsi ini, kita ingin mengokohkan mata rantai sejarah dan nasionalisme bahwa santri dan ulama punya peran besar dalam kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Karena itu, warisan dari mereka ini harus kita jaga. Kita ingin juga membangkitkan semangat putra-putri Indonesia belajar ilmu, bahwa Bahasa Arab bukan hanya saja bahasa kitab atau bahasa Alquran dan bahasa hadits tapi juga menjadi sarana komunikasi di dunia ini. Terlebih, jika kita lihat di kitab-kitab yang ada di Pesantren itu juga bicara mulai dari ibadah ritual, sosial, jual beli, membangun rumah tangga dan seterusnya,” ujar Jazuli saat konferensi pers, Senin (19/12/2022).
Lebih lanjut, Jazuli menuturkan tentang inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen ini berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kyai Haji Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Atas motivasi tersebut, tandas Jazuli, Fraksi PKS semakin kokoh memperjuangkan Pesantren di DPR salah satunya dengan lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan mendesak adanya porsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk Pesantren.
“Alhamdulilah, komitmen untuk menyelesaikan UU Pesantren yang diselesaikan pada tahun 2019 itu sudah selesai. Dengan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren itu mewajibkan kepada APBN dan APBD untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan Pesantren yang ada di Indonesia.
Termasuk, sambung Jazuli, melalui pergelaran acara Lomba Baca Kitab Kuning yang rutin dilakukan setiap tahun dan menjadi program unggulan Fraksi PKS DPR RI. “Kita ingin Pesantren memiliki peran besar dalam membangun bangsa, kita ingin menumbuhkan kesadaran bahwa santri harus mengambil peran besar dalam menjaga NKRI ini karena santri punya sejarah yang cukup panjang sampai lahirnya NKRI ini," tukas Jazuli.
Senada, dalam sambutannya, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Ahmad Syaikhu menyatakan Lomba Baca Kitab Kuning rutin diselenggarakan setiap tahun dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional. “Sekaligus sebagai upaya pelestarian tradisi pesantren sekaligus literasi di kalangan generasi muda bangsa untuk meningkatkan literasi melalui baca kitab, bukan hanya kitab kuning tapi juga kitab-kitab lain sehingga berkontribusi bagi kemajuan Indonesia,” kata Syaikhu.
Tercatat pemenang Lomba Juara I Faisal Khumaidi perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah (Ponpes Attauhidiyah) berhak hadiah umrah Rp35.000.000. Lalu Juara II, Fahmi Rahman perwakilan dari Provinsi Kalimantan Selatan (Ponpes Darussalam Martapura) berhak hadiah Rp30.000.000. Juara III Ahmad Syakir perwakilan dari Provinsi Sumatera Selatan (Ponpes Rubbath Al Muhibbien Palembang), berhak hadiah Rp25.000.000 serta Juara Harapan I, II dan III lainnya.
Adapun kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. Beberapa Dewan Juri lomba antara lain, Syuhada Syarkun, Muslih Abdul Karim, dan Ali Akhmadi.Red