Sebelum mendapatkan bantuan pengolahan hasil panen bawang merah, petani di Desa Turi hanya bisa menjual hasil panen mereka dengan harga murah, dengan adaya peralatan pengolah bawang merah menjadi bawang goreng petani di Desa Turi bisa mendapat nilai tambah.
“ Seringkali petani kita pasca panen kesulitan menjual, ini upaya kita pasca panen memberi nilai tambah kepada para petani bawang merah. Dibantu oleh mesin sehingga nantinya tidak hanya panen terus dijual tetapi diolah menjadi nilai tambahnya mejadi lebih besar,” ujarnya.
Sementara perwakilan dari Dinas Pertanian Provinisi Jawa Timur mengatakan, bantuan bangsal pasca panen dan peralatan pasca panen sampai dengan olahan untuk memaksimalkan hasil panen petani dibidang holtikulura. Dengan mempunyai peralatan tersebut petani bisa mengolah lagsung hasil panen mereka menjadi produk olahan yang berkualitas sehingga petani memiliki nilai tambah yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“ Bantuannya ini bangsal bawang merah, ketika bawang merah harga turun bisa diolah untuk bisa menambahkan nilai, kebetulan disini untuk bawang goreng. Tetapi tidak tertutup kemunginan untuk produk holtikultura lain, karena kita berikan bantuan facum frying untuk bisa mengolah kripik buah yang mungkin potensi disini untuk dikembangkan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Uswatun Chasanah mengatakan, bantuan bangsal pasca panen dan peralatan pasca panen sampai dengan olahan diharapakan bisa dimaksimalkan oleh petni untuk meningkatkan taraf kerejahteraan mereka sehingga petani tidak lagi kesulitan menjual hasil panen mereka.Red/Gus