Tegal, Jendelaindo - Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono membuka secara resmi Lomba dan Kontes Batu Pirus Indonesia Road Show to Tegal Piala Wali Kota Tegal dengan tema "Ora Ngapak Ora Kepenak", di Pendopo Ki Gede Sebayu, Sabtu (28/1) siang.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Lomba dan Kontes Batu Pirus Ustadz Anis menyampaikan karena komunitas batu di Indonesia dari berbagai ras dan suku yaitu Jawa, Arab, China maka dinamakan Arwana.
Anis bersyukur bahwa acara tersebut dapat digelar di Kota Tegal. "Semoga berjalan lancar dan saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tegal yang telah menyediakan fasilitas tempat dan lain sebagainya sehingga berjalan dengan baik," kata Ustadz Anis.
Dijelaskannya lebih lanjut, lomba yang diselenggarakan ini sebagai ajang silaturahmi bagi pecinta batu pirus.
"Jadi jangan dianggap ajang kompetisi. Yang menang jangan sombong dan yang kalah harus legowo," nasihat Ustadz Anis.
Sementara itu, dalam sambutanya Ketua Pirus Indonesia dr. Iskandar Ali menyampaikan terima kasih kasih kepada Wali Kota Tegal. Ali merasa terhormat atas fasilitas yang diberikan Pemerintah Kota Tegal.
"Saya berharap kompetisi ini agar berjalan setiap tahun. Saya juga berharap semua kontestan untuk tertib dalam mengikuti kontes dan tetap menjaga nama baik," harap Iskandar Ali.
Wali Kota Tegal menyampaikan apresiasi kepada pecinta batu pirus yang merupakan salah satu batu yang tidak tembus cahaya karena bentuknya padat dan warna yang khas yang bentuknya indah dan unik dan bisa disejajarkan dengan baru permata.
Dedy Yon sangat tertarik dengan batu pirus tersebut karena bentuk dan warnanya yang unik.
"Karena hampir sebagian orang sampai tokoh agama yang pakai batu pirus seperti para kyai dan habaib. Karena biasanya yang pakai batu pirus menggambarkan karakter seseorang yang memakainya," tutur Wali Kota yang juga hobi koleksi batu akik dan batu mulia.
Ditambahkan Dedy Yon, biasanya batu pirus yang banyak dari Timur Tengah, yang umurnya batu tersebut sampai ratusan tahun.
"Jadi setiap orang yang suka pirus itu berbeda-beda tergantung karakter dan sifat dari orang tersebut, ada yang suka corak emas ada yang suka perak," ungkap Wali Kota yang sudah menguasai seluk beluk batu mulia.
Dengan lomba dan kontes yag dilaksanakan, Wali Kota berharap acara ini dapat dilaksanakan secara rutin sebagai ajang silaturahmi dan unjuk kebolehan kualitas batu pirus tersebut.
"Biasanya orang yang sudah memiliki batu pirus yang bagus biasa ingin memiliki yang lebih baik dan lebih bagus lagi. Karena ada kecendrungan memiliki yang lebih bagus lagi sampai menemukan titik jenuh," tutur Wali Kota yang sering terlihat memakai cincin batu mulia di jarinya.
Peserta lomba dan kontes batu pirus berasal dari berbagai kota dan propinsi. Ada yang dari Bali, Jawa Timur dan dari berbagai kota dan propinsi di luar Jawa Tengah.
Wartawan : Nonita Zufrina