Tegal, Jendelaindo - Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., menyambut peserta Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar 48 dalam kegiatan Malam Ramah Tamah di Pendopo Ki Gede Sebayu, Jum'at (3/3).
Dalam sambutannya, Wali Kota Tegal mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah atas kepercayaannya, sehingga Kota Tegal menjadi tuan rumah Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya, kegiatan musayawarah ini berdampak juga bagi pertumbunan ekonomi Kota Tegal, hotel semua penuh, sentra oleh-oleh juga ramai," ujar Wali Kota.
Wali Kota juga mengutarakan bahwa atas kepercayaan tersebut dirinya berharap Musyawarah Wilayah bisa berjalan dengan lancar.
"Mudah-mudahan kegiatan musywil besok dapat berjalan sampai selesai, dapat berjalan khidmat, memperoleh hasil terbaik mendapatkan pengurus yang terbaik," tambah Wali Kota.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, KH Tafsir Ketua mengutarakan bahwa Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah di Kota Tegal ini dihadiri 2.000 peserta.
"Ini adalah jumlah musywil Muhammadiyah terbanyak di dunia tidak ada yang mencapai 2.000 utusan. Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tegal, Wali Kota Tegal dan jajarannya yang telah mendukung kegiatan musywil ini," ujar KH Tafsir.
Musywil berlangsung Jum'at-Minggu (3-5/3), di awali Tukar Mandat, Sidang Pleno I dan Pembukaan, dan Ramah Tamah pada hari Jum'at. Selanjutnya pada Sabtu dilaksanakan Pembukaan Musywil di GOR Wisanggeni Kota Tegal, yang rencananya akan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah dan dihadiri Menteri Perdagangan RI Dr. (H.C) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.,
dan Wakil Wali Kota Palu periode 2016-2021, Sigut Purnomo Syamsuddin Said atau yang dikenal Pasha Ungu. Dilanjutkan pemilihan PWM dan PWA. Pada Sabtu malam dilaksanakan pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Trianggono dan Lakon Parikesit Jumeneng Ratu. Bazar produk UMKM juga memeriahkan Musywil yang digelar di Shangrilla Sand selama musywil berlangsung.
Nonita Zufrina