Wonosobo, Jendelaindo - Polres Wonosobo mengamankan puluhan remaja sejak Jumat (24/3) hingga Sabtu (25/3) malam.
Tercatat 11 remaja berhasil diamankan di jembatan Siantap, 9 remaja di Kertek dan 9 remaja lain di Kecamatan Kejajar.
Menurut keterangan para pelaku, sebelumnya mereka sudah janjian bertemu dengan lawannya melalui aplikasi WhatsApp.
Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan, menuturkan bahwa perang sarung yang terjadi tidak hanya menimbulkan keresahan warga. Pihaknya mewanti-wanti jajaran untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan yang timbul selama Ramadhan.
"Tidak ada lagi tindakan-tindakan dengan pendekatan biasa saja, seluruh pengamanan kegiatan masyarakat selama Ramadhan harus dilakukan dengan ekstra," kata Eko Novan dalam arahannya di Polres Wonosobo, Jumat (24/3/2023).
Para remaja yang melakukan perang sarung diketahui masih duduk di bangku SMP dan SMA. Usia para pelaku juga beragam, mulaindsri remaja 14 tahun hingga 19 tahun.
Dari laporan masyarakat tentang adanya Perang Sarung di Jembatan Siantap, jajaran Sat Samapta langsung mendatangi TKP dan mendapat informasi terdapat 1 orang yang sampai dirawat di RSU Setjonegoro Wonosobo karena terkena sabetan sarung di matanya.
"Para pelaku telah kami amankan, untuk barang bukti senjata tajam nihil. Terdapat dua orang yang masih di bawah umur, sedangkan yg lain duduk di bangku SMA," lanjutnya.
Kapolres Wonosobo menjelaskan pada hari Jumat tanggal 24 Maret 2023 sekira pukul 22.00 WIB di atas jembatan Siantap telah terjadi perang sarung dengan pelaku (kubu 1) kurang lebih 20 orang terdiri dari remaja Singkir, Bumigodean, Prajuritan dan Kauman. Sedangkan kubu 2 (kubu Haki) juga terdiri kurang lebih 20 orang. Perang sarung terjadi karena adanya tantangan melalui chat pribadi melalui Whatsapp dari TG alias Igun.
Tak hanya itu, Sabtu 25 Maret lalu tim patroli Polsek Kertek juga mengamankan 9 orsng remaja yang kedapatan melakukan perang sarung di desa Karangluhur Kecamatan Kertek.
"Saat melakukan patroli, personel Polsek Kertek menemukan 40 remaja yang berkumpul dan diduga akan melakukan perang sarung," ungkap Kapolres.
Di kecamatan Kejajar, personel Polsek Kejajar juga mengamankan 9 orang remaja yang diduga akan melakukan hal serupa.
"Seluruh remaja yang kami amankan sudah dibawa ke Polsek beserta barang bukti untuk dilakukan pembinaan," lanjutnya.
Sebagai langkah antisipasi, Polres Wonosobo akan terus menggelar patroli pada malam hari hingga jelang sahur di titik rawan tawuran dan gangguan kamtibmas lainnya. Selain itu Polres Wonosobo juga memberikan himbauan melalui media sosial secara massif untuk menghindari kejadian terulang lagi.
"Kami himbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anak agar tidak melakukan tindakan serupa," pungkas Kapolres.Red/Tim