Kalbar, Jendelaindo – Berkat kepercayaan terhadap TNI dan wujud dari Terjalinnya hubungan yang sangat baik antara anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha dengan warga masyarakat perbatasan yang berada di sekitar Pos Koki Jagoi Babang, akhirnya membuahkan kepercayaan yaitu berupa penyerahan 1 (satu) pucuk senjata api rakitan jenis Boumen secara sukarela dari Bapak berinisial SPM (40 Th) alamat Desa Risau, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Prov. Kalbar.
Demikian disampaikan Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, Letnan Kolonel Inf Hudallah, S.H. dalam keterangan tertulisnya di Markas Komando Taktis (Makotis) Gabma Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. Rabu, 15 Maret 2023.
Dansatgas mengatakan, hal ini sebagai bukti kedekatan anggota Satgas Pamtas Yonif 645/GTY dengan warga perbatasan yang merupakan hasil dari kegiatan teritorial, yang setiap hari gencar dilakukan. “Kami akan terus berusaha memelihara kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada satgas kami, kami akan berbuat yang terbaik untuk Negara serta membantu kesulitan masyarakat di perbatasan,” ujarnya
Dikatakannya, penyerahan senjata api rakitan jenis bomen dari warga perbatasan tersebut, berawal saat personil Pos Koki Jagoi babang melaksanakan anjangsana ke rumah warga yang dipimpin oleh Pratu Andrian Zahry besama Prada Aldie Kristiandie. tuturnya
Saat melakukan anjangsana Pratu Andrian Zahry besama Prada Aldie Kristiandie ke Rumah Bapak berinisial SPM (40 Th) warga Desa Risau Kec. Jagoi Babang Kab. Bengkayang, melakukan himbauan tentang bahayanya kepemilikan Senpi dan muhandak illegal yang dapat mengancam jiwa, setelah lama berbincang-bincang Bapak berinisial SPM (40 Th) mengakui dirinya masih menyimpan senjata api rakitan laras panjang jenis bomen 1 (satu) pucuk, terangnya
Dengan adanya pembinaan teritorial yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat serta kepercayaan warga terhadap TNI, kemudian atas kesadaran sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun bapak SPM (40 Th) dengan sukarela menyerahkan senjata api rakitan jenis bomen tersebut kepada anggota Satgas Pamtas Yonif 645/Gty, selanjutnya Senpi rakitan tersebut di terima oleh Pratu Andrian Zahry dan kemudian dilaporkan pendahuluan melalui pesan HP kepada Danki SSK II Jagoi Babang Lettu Inf Prayudy.
Keberhasilan komunikasi sosial secara dialogis dan kepercayaan terhadap TNI, kata Dansatgas harus terus di pertahankan dan dilaksanakan oleh semua jajaran personil satgas pamtas yonif 645/Gty untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan senjata api rakitan illegal. Bukan mustahil nantinya masyarakat juga akan memberikan kontribusi positif laporan apa bila ada barang-barang illegal yan masuk ke wilayah Indonesia tanpa ijin. Tegas Dansatgas
“Upaya tersebut akan terus dilakukan oleh jajaran satgas pamtas yonif 645/Gty di wilayah penugasan operasi sektor barat Kalimantan Barat yang berbatasan langsung antara Indonesia dengan serawak malaysia, untuk bisa mengajak masyarakat perbatasan secara sadar dengan bersama-sama menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia di wilayah perbatasan,” tutup Dansatgas (Pen Satgas Pamtas Yonif 645/GTY)