Gayo Lues, Jendelaindo - Petani serai wangi di Kabupaten Gayo Lues terus melakukan kegiatan produksi minyak sere wangi, berharap akan menjadi sumber ekonomi Jelang lebaran dan biaya untuk masuk anak-anak mereka melanjutkan sekolahnya di awal tahun ajaran baru, namun apa hendak dikata minyak sere wangi yang diharapkan dapat mengatasi masalah ekonomi mereka,kini seakan tidak lagi berharga bahkan agen pengumpul pun enggan membelinya.
Kini petani sere wangi tidak sedikit dalam melakukan produksi yang berlimpah hanya saja harus pasrah ketika harga jual tidak sesuai dengan harapan, Karena saat ini harga jual mereka kepada penampung/toke dengan harga Rp. 135.000-140.000/Kgnya dan harga sebelumnya ditampung oleh para Toke dengan harga Rp. 165.000-170.000/kgnya.
Hal ini membuat para petani Sarai wangi kecewa dan harus menerima dengan lapang dada, kata salah satu Petani sarai Wangi Kairul Anuar (30) tahun pada Sabtu (1/4/2023) di kebun serai wangi yang bertempat di Kecamatan Kutapanjang.
Akhir-akhir ini harga jual kami tidak pernah naik,bahkan selalu mengalami penurunan, semenjak harga minyak serai wangi turun dari harga Rp.300.000/Kgnya tidak pernah lagi mengalami kenaikan hingga saat ini 2023, ujarnya.
Kita berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Gayo Lues mencari Solusinya, satu satunya hanya ada pada Pj Bupati,kita berharap Pj Bupati dapat mencarikan solusi dan mengatasi anjloknya harga minyak sere wangi,apakah memang pembelinya tidak ada atau ada indikasi lain, semoga Pj Bupati paham akan keluhan petani sere wangi ini" keluh Kaitul Anuar.
Wartawan : Tawardi