Banyumas, Jendelaindo – Masyarakat muslim di Kelurahan Karanglewas Lor Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, merayakan lebaran ketupat satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Lebaran Ketupat tidak hanya sekedar makan ketupat, namun juga mengakui kesalahan dan saling memaafkan kesalahan antar sesama dengan makan hidangan ketupat.
Ustadz Asron pengurus Mushola Al-Ishlah kelurahan Karanglewas Lor Rt. 05/02 Kecamatan Purwokerto Barat menyampaikan, warga dan jamaah mushola menggelar tradisi lebaran ketupat dibawa ke mushola.
"Setelah menjalankan puasa ramadhan dilanjutkan idul fitri 1 syawal 1444 Hijriah dan keesokan harinya berpuasa Syawal selama 6 hari bersama anggota keluarga," kata Ustadz Asron
Kemudian lanjut Ustadz Asron, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT mengirim do’a kepada para leluhur serta wujud menjalin silaturrahim antar warga dan bermaaf-maafan.
Sebelumnya Ketua takmir mushola Al- Ishlah H.Edy Prayitno menyampaikan, tradisi lebaran kupatan ini dengan sholat subuh berjamah, dzikir singkat, doa subuh, kultum oleh KH.Tolhah Mansur.
"Dijelaskan KH.Tolhah Mansur, setelah selesai melaksanakan puasa Syawal warga menikmati kupat, Lepet dan jajanan lainnya yang mereka bawa ke Masjid untuk dinikmati bersama-sama," kata H Edi. Sabtu (29/04/2023).
Sementara itu, salah satu tokoh H. Moelyono menambahkan, warga yang hadir dalam acara ini tidak melupakan tradisi untuk menyisihkan Kupat dan Lepet masing-masing 2 buah.
"Kemudian diserahkan kepada Imam mushola, selanjutnya oleh takmir dibagikan kepada para tokoh agama tokoh masyarakat dan takmir mushola, alhamdulillah tahun ini acara Kupatan bisa lebih meriah karena banyak warga yang mudik”, ujar H. Moelyono.
Lebih lanjut H Moelyono menyampaikan, tradisi Kupatan sendiri merupakan tradisi turun temurun yang patut dilestarikan.
"Karena mempunyai nilai-nilai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta dan para leluhur, nilai kerukunan, serta nilai saling berbagi antar sesama muslim," pungkas H Moelyono.