Banyumas, Jendelaindo - Guna memegang teguh moderasi beragama, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menggelar Studium General bersama Dr.Qasem Muhammad dari lran.
Studium General mengambil tema "lslam Rahmatan lil ‘Alamin : The Contextualization in Indonesia and Iran, Secara luring (offline), di Aula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas, pada Senin (15/05/2023).
Humas UNU Purwokerto Tegar Satria, menyampaikan kepada awak media Senin (15/05/2023) malam bahwa, Studium Generale menghadirkan narasumber akademisi Dr.Qasem Muhammad dari Universitas Qom Iran.
"Dia yang memikili kepakaran di bidang Filsafat Islam. Dr.Qasem Muhammad, kali ini diduetkan dengan Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam UNU Purwokerto Dr.Akhmad Sulaiman yang mendalami isu Maqashid Al - Syariah," kata Tegar.
Tegar menambahkan, acara Studium General dibuka dengan do'a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Syubbanul Wathan (Cinta Tanah Air).
Dr.Qasem Muhammad menyampaikan materi yang diberi judul “ Minoritas Agama Diri atau Yang Lain dalam Pemerintahan Islam” dia menerangkan bahwa manusia memiliki tiga macam hak, yakni hak sebagai manusia, hak sebagai mukmin, dan hak sebagai warga Negara.
"Sebagai warga Negara, hak-hak non-Muslim di negara Islam dijaganya. Hak-hak non-Muslim yang dijaga meliputi hak sosial, hak beragama, hak peradilan, dan hak ekonomi. Menurutnya, hak-hak ini telah dijaga oleh para imam-imam Syiah dan dalam konteks saat ini dipraktikan di Negara Iran," jelasnya.
Sedangkan Dr.Akhmad Sulaiman menyampaikan materi berjudul “ Islam Substantif - Kontekstual -Terobjektifikasi sebagai Pondasi Rahmat Semesta, Diskursus dan Metodologi”. Islam harus dipahami secara kontekstual dan dengan berbasis pada tujuan-tujuan syariat. Dalil-dalil partikular harus diselaraskan dengan prinsip maslahat, rahmat, hikmah, dan keadilan.
"Lebih jauh, agar kerahmatan Islam dapat diterima oleh semua orang termasuk non Muslim, ajaran-ajaran Islam harus diobjektifikasikan. Sebagai contoh, Ketuhanan Yang Maha Esa bisa diterima oleh semua orang di Indonesia adalah merupakan bentuk objektifikasi dari ayat pertama QS. al-Ikhlas. Pancasila merupakan contoh nyata dari objektifikasi," jelasnya.
Sementara, Dr.Naeli Rosyidah S,S,M.Hum, Dekan Fakultas Agama lslam sebagai moderator, menyampaikan kegiatan Studium.General berlangsung lancar dan sukses.
"Secara interaktif tentang penyampaian materi dengan paparan, berdialog tanya jawab bersama yang diikuti 150 peserta," ungkapnya.
Moderator berharap Semoga kegiatan ini membawa berkah dan manfaat bagi semua, dan mengukuhkan bahwasanya Indonesia, Iran, Suni dan Syiah memiliki ajaran Rahmatan lil ‘Alamin.