Kota Tegal, Jendelaindo - Sebagai wujud rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah. Ribuan warga nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah, menggelar tradisi sedekah laut.
Ada yang menarik dari tradisi sedekah laut, yaitu adanya larung sesaji ke lepas pantai. Dengan menggunakan ratusan perahu nelayan mereka melarung sesaji tersebut ke lepas Pantai Utara Jawa.
Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono membuka langsung kegiatan tradisi sedekah laut bertempat di KUD Karyamina, Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal.
Turut hadiri dalam kegiatan tersebut Dandim 0712/Tegal, Danlanal Tegal, Kapolres Tegal Kota, Ketua DPRD Kota Tegal dan jajaran Forkopimda serta tamu undangan lain.
Ribuan warga nelayan ikut meramaikan prosesi larung sesaji ini dengan menumpang perahu atau kapal nelayan. Prosesi sedekah laut kali ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini prosesi sedekah laut nampak sangat meriah. Karena saat sekarang wabah Covid-19 sudah tidak ada lagi. Sehingga antusias warga nelayan Kota Tegal sangat tinggi.
Sesampainya di tengah laut, para nelayan kemudian melarung sebuah kapal kecil lengkap dengan sesaji. Yang isinya antara lain berupa potongan kepala Kerbau serta sesaji -sesaji lainnya.
Selain sebagai ungkapan rasa syukur, tradisi ini juga menjadi ritual tolak bala agar para nelayan selamat dalam melaut untuk mencari nafkah.
Menyikapi giat masyarakat ini, Polres Tegal Kota tidak mau kecolongan. Pihaknya telah menyiapkan pengamanan rangkaian kegiatan sedekah laut sejak Sabtu kemarin hingga hari ini Minggu (6/8/2023).
Kapolres Tegal Kota melalui Kabagops Kompol Tuhirman mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan personelnya untuk melaksanakan pengamanan sedekah laut.
"Kami sudah menggelar sedikitnya 310 personel untuk melakukan pengamanan sedekah laut. Mulai kemarin Sabtu (5/8) giat pawai ancak atau sesaji dan hari ini Minggu (6/8) puncak nya berupa larung sesaji ke tengah laut utara Jawa," ungkap nya.
Kabagops menyampaikan, pihaknya menggelar anggota di lapangan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas. Mulai dari tindak curanmor, copet, perkelahian dan gangguan kamtibmas lainnya.
"Anggota kami baik yang berpakaian uniform maupun yang berpakaian preman sudah menempati pos-pos yang kita tentukan. Anggota juga memberikan imbauan khususnya bagi warga yang akan ikut melarung sesaji ke tengah lautan. Setiap kapal tidak boleh melebihi kapasitas muatan, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan," terang Kabagops.
Kabagops berharap kepada masyarakat, agar dapat mengikuti imbauan yang kita anjurkan. Sehingga kegiatan prosesi sedekah laut ini dapat berjalan aman lancar dan terkendali.