Kota Tegal, Jendelaindo - Kebakaran kapal nelayan yang terjadi sejak Senin pukul 18.30 WIB di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal sudah berhasil di padamkan.
Kobaran api yang sudah meluluh lantakan puluhan kapal, sudah tidak terlihat lagi. Namun sejumlah petugas tim gabungan pemadam kebakaran masih terlihat melakukan upaya pemadaman api. Hal ini untuk memastikan titik api tidak muncul kembali.
Kapolres Tegal Kota AKBP Jaka Wahyudi yang turun langsung ke lokasi kebakaran mengatakan, bahwa kondisi terkini sejak kemarin Jum'at (18/8) kobaran api sudah padam. Namun demikian, pihaknya masih mensiagakan petugas tim gabungan pemadam kebakaran.
"Saat ini kobaran api sudah dapat kita padamkan. Tetapi, untuk mengantisipasi munculnya kembali titik api dari sisa-sisa kapal yang terbakar, kita tetap mensiagakan tim pemadam kebakaran," ungkap Kapolres Sabtu (19/8/2023).
Kapolres menambahkan, bahwa dalam proses pemadaman, pihaknya mendapatkan bantuan dari pihak Basarnas. Mereka sudah menyiapkan helikopter untuk melakukan pemadaman lewat udara.
"Kami sangat mengapresiasi sekali atas dukungan Helikopter Superpuma AS332C1 dari Basarnas. Hal ini sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kita bersama dalam menjaga kondusifitas Kota Tegal," tutur Kapolres.
Sementara pada waktu terpisah, Karo Ops Polda Jateng Kombes Pol. Basya Radyananda, SIK, MH saat memimpin kegiatan asistensi, Jum'at (18/8) mengatakan, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali pihaknya mengimbau kepada pemilik, pengurus maupun nahkoda kapal untuk melakukan penjagaan. Mereka bisa menyiagakan 2 ABK selama 1 x 24 jam untuk berjaga secara bergiliran saat kapalnya bersandar.
“Pada setiap kapal, wajib menyediakan APAR dan mensiagakan ABK serta tetap mentaati SOP. Saat beraktivitas di atas kapal, terutama saat aktivitas yang berhubungan dengan kelistrikan atau api untuk berhati-hati," kata Kombes Pol. Basya.
Pihaknya juga menekankan agar tidak melakukan perbaikan kapal apalagi pekerjaan seperti mengelas di atas kapal yang bersandar atau berlabuh. Apabila melakukan pekerjaan tersebut agar pada lokasi tersendiri dan terpisah dengan kapal lainnya.
“Perhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Yang paling utama dalam kegiatan maupun aktifitas ABK. Baik saat berlayar maupun saat kapal sedang bersandar atau berlabuh,” pungkasnya.