Banjarnegara, Jendelaindo - Komisi 1 Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara, Dian Eka Winartiningsih, SE Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengaku kehilangan saldo di tabungan BRI miliknya sebesar Rp.101.000.000 (Seratus satu juta rupiah). Jumat (23/6/2023).
Sebelumnya, Ia menerima pesan Phishing berisi undangan pernikahan dari orang tak dikenal (OTK) dengan Nomor Whatsapp 083845661***.
Usai beberapa waktu kemudian, ia mendapatkan notifikasi dari Aplikasi Mobile Banking (M-banking) BRImo, terkait transaksi saldo keluar tanpa sepengetahuan dan seizin dirinya.
Bahwasanya notifikasi tersebut menerangan, terdapat transaksi saldo keluar sebanyak 3 kali dari rekening miliknya ke rekening orang lain sesama Bank BRI, namun dengan nama yang berbeda dalam kurun waktu yang singkat.
Berikut 3 nama terduga penerima saldo dari rekening tabungan BRI milik Dian Eka Winartiningsih:
- AH sebesar Rp. 51.000.000
- DR sebesar Rp. 25.000.000
- SH sebesar Rp. 25.000.000
Menurut pengakuanya, ia menggunakan beberapa Aplikasi M-banking dalam satu Handphone (Hp) bukan hanya BRI saja, melainkan ada beberapa Aplikasi M-banking dari Bank yang berbeda, namun beberapa saldo dari Bank lain tidak mengalami hal yang serupa, hal itu disampaikan langsung oleh Dian kepada Wartawan, usai mendatangi Kantor BRI yang berlokasi di depan Alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah. Selasa (1/8/2023) siang.
"Saya datang ke BRI ingin bertemu dengan Pimpinan Cabang (Pimcab) BRI Banjarnegara, untuk meminta penjelasan terkait uang saya yang hilang di Tabungan BRI sebesar Rp. 101.000.000 secara tiba-tiba sekitar satu bulan yang lalu."kata Dian.
Bahkan Saya datang ke BRI ini sudah ketiga kalinya, yang pertama waktu awal kejadian, yang kedua setelah 2 minggu kejadian dan ini yang ketiga setelah 1 bulan lebih kejadian, waktu laporan pertama saya disuruh menunggu 14 hari investigasi kerja BRI, setelah itu saya datang ke sini untuk meminta jawaban, namun pihak BRI meminta agar saya menunggu kembali 14 hari kerja lagi, dan sekarang sudah 14 hari kerja saya datang kembali belum juga ada kabar ke saya."pungkasnya.
Sebagai Nasabah, saya menitipkan uang di BRI demi keamanan, namun nyatanya malah uang saya hilang secara tiba-tiba tanpa saya ketahui, ke mana larinya uang saya dan siapa yang mengambil uang saya, karena nominal segitu bagi saya tidak sedikit."ketusnya.
"Harusnya ketika pihak BRI ada masalah di sistemnya ataupun keamanan yang kurang safety, seharusnya diperbaiki terlebih dahulu jangan nasabah yang menjadi korban, jangan membalikan ke Nasabahnya yang lalai ataupun yang salah.
Lebih lanjut Dian mengatakan, "Sekarang banyak penipuan phishing dalam bentuk undangan pernikahan, namun yang buat saya tanda tanya, kok bisa Bank sebesar BRI hanya karena kita salah klik undangan lalu saldo kita yang ada di BRI raib, karena yang ada di HP saya itu tidak hanya BRI saja tapi ada Bank-bank lain, dan alhamdulillah di rekening saya yang lainnya Itu semuanya utuh yang hilang hanya di BRI saja.
Menurutnya, ia akan terus berusaha memperjuangankan haknya, bahkan iapun sudah melakukan pelaporan hal tersebut kepihak Polres Banjarnegara." Kata Dian kepada Wartawan.
Sementara, menurut Nanda Ardigoanto selaku Pemimpin Kantor Cabang BRI Banjarnegara menjelaskan, "BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan, dan BRI sangat menyesalkan kejadian yang dialami oleh Nasabah, yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.
"Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan ( Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab, modus penipuan tersebut dilakukan melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong, yang diinstall korban dan membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi bodong itu mengakses aplikasi tersebut."katanya
BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian Bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah, apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan." Ujar Nanda.
Lanjutnya, "BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan contohnya, Nomor rekening, Nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan lain sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarangan menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi, yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab." Tegasnya
Penulis : Arief Ferdianto