Sorong, Jendelaindo - Rektor IAIN Sorong Prof, Dr Hamzah M, Ag, membuka orentasi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja Kementrian Agama Angkatan IV dan VII 2023 di Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Papua di Hotel Aimas Kab. Sorong Papua Barat Daya (PBD) yang dilaksanakan dari tanggal 18 - 21 September 2023.
Kegiatan ini di ikuti sebanyak 79 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tahun 2022, dengan visi dan misi Kementrian Agama agar mampu melaksanakan tugas ASN PPPK yang professional. Selasa (19/9/2023).
Awal pembukaan orentasi PPPK Prof, Dr Hamzah M, Ag, pemateri " Pembangunan Bidang agama"
Menurut Prof, Dr Hamzah , negara kita republik Indonesia bukanlah negara agama, bukanlah negara sekuler, melainkan negara berdasarkan landasan Pancasila dan Undang - Undang Dasar tahun 1945 , terkait hal itu 79 orang ASN PPPK perlu mendapat pengetahuan yang baik tentang pembangunan di bidang agama karena salah satu kebijakan pemerintah dan tugas utama Kementrian Agama untuk dilaksanakan oleh pegawai ASN PPPK yang berakhlak
Dengan demikian pembangunan di bidang agama ditujukan untuk menciptakan susana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa terwujud di ten gah masyarakat dengan mewujudkan keeukunan umat beragama , serta turut memajukan kesejahteraan masyarakat terutama dibidang agama
Pemateri Rektor IAIN Sorong dalam penyampaiannya, dapat terbaik dari 79 peserta orentasi PPPK angkatan VI & VII , Prof,Dr Hamzah lebih terperinci tentang penyampaian materi agar agar para peserta mampu mengetahui tentang kaitan antara pembangunan bidang agama dengan visi dan misi Kemenag
Terkait hal itu, Rektor IAIN Sorong terus mengatakan Indonesia bukanlah negara sekuler yang memisahkan antara negara dan agama , bukan pula negara agama (teokratis) yang menjadikan agama sebagai dasar negara , Indonesia adalah Negara Pancasila yang membina dan memfasilitasi umat beragama
" Indonesia. dengan berbagai keagamaan harus di jaga , dilestarikan serta dirawat agar tidak perpecahan, pemeluk agama harus saling harga menghargai , suku , agama , ras dan antargolongan , dialog dan bekerjasama atar agama , budaya , menolak intoleransi dan radikalisme serta mengutamakan sikap moderat " terang Rektor.
Terahir , Kementrian Agama membangun hati pikiran dan tindakan , maka peserta orintasi PPPK perlu mengetahui tantangan diera digital , liberisasi informasi & lemahnya peran otoritas keagamaan di medsos karena Indonesia serang bertranformasi menuju sadar informasi.
Tidak cukup untuk memahami ilmu agama saja, tapi perlu pahami ilmu tentang digital , memahami perkembangan masyarakat sehingga ASN PPPK menjadi bijak mempublikasikan nilai nilai positi kepada masyarakat Indonesia yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. terang Rektor.