Banjarnegara, Jendelaindo - Wujudkan budaya pelayanan prima, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banjarnegara menyelenggarakan pelatihan pelayanan prima di Aula Gatotkaca Rutan Banjarnegara, Rabu (20/9). Kegiatan diikuti oleh Kepala Rutan, Pejabat Struktural, Tim Humas dan Pengaman Pintu Utama Rutan Banjarnegara.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Rutan Banjarnegara untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Stakeholder. Dengan diadakannya pelatihan pelayanan prima ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di Rutan Banjarnegara.
Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma, dab dilanjutkan penyampaian materi oleh Asisten Manajer Operasional BRI, Susi Vilayanti. Dalam sambutannya Bima mengatakan budaya pelayanan prima sangat penting untuk kemajuan Instansi dan pengembangan individu.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, pikiran kita dapat lebih terbuka akan hal maupun gagasan baru. Sehingga kompetensi individu semakin optimal dan dapat memberikan pelayanan sesuai harapan Masyarakat," ujar Kepala Rutan Banjarnegara.
Bima Ganesha Widyadarma juga menyampaikan 3 fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014. Ia menjabarkan ketiga fungsi tersebut secara gamblang kepada peserta latihan.
"Sebagai ASN kita harus menjalankan 3 fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dari fungsi tersebut sudah jelas bahwa ASN adalah pelayan publik, jadi harus melayani publik dengan baik dan prima," tegas Bima.
"Dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang pelayanan, maka kita telah mendukung terwujudnya Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu narasumber dari BRI cabang Banjarnegara, Asisten Manajer Operasional Susi Vilayanti menjelaskan cara memberikan service excellent kepada pengguna layanan. Susi Vilayanti menjelaskan cara berbicara, nada suara, gerak badan hingga cara berpakaian saat memberikan pelayanan kepada Masyarakat.
“Dalam memberikan layanan, hendaknya diawali dengan senyuman, sapa dan salam. Gunakan kalimat positif yang mudah dipahami dan nada yang baik. Selain itu gunakan gerak badan yang meyakinkan dan sopan. Jangan lupa berpenampilan dan berpakaian yang menarik namun tetap memperhatikan etika kesopanan," jelas Susi.
"Setelah itu jelaskan dengan baik hal yang dibutuhkan oleh penerima layanan. Usahakan komunikasi dua arah, hindari komunikasi satu arah karena akan berkesan tidak komunikatif," imbuh Susi.
Menutup pelatihan, Susi melakukan simulasi pelayanan prima dengan melibatkan peserta latihan. Setelah itu, Susi berpesan agar materi yang sudah didapat, terus di pelajari dan diimplementasikan. Red/Alp/Pdyr