Banjarnegara, Jendelaindo - Minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara terhadap Pasar Jagabela atau Pasar Salak ini terbilang sangat disayangkan, pasalnya, Pasar dengan sebutan salah satu Icon di Banjarnegara ini seakan hampir punah tanpa adanya perhatian kusus dari Pemkab setempat.
Padahal jelas, selain dikenal dengan Dawet Ayu, Kabupaten Banjarnegara ini pun dikenal dengan petani Salaknya, icon nama salak yang ada pada Pasar tersebut harusnya lebih dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik Kabupaten Banjarnegara.
Menurut Drs. Adi Cahyono Purwo Sapurtro, M.M selaku Kepala Dinas Perindustrian Perdaganganan dan koperasi mengatakan, "Kami mengakui dengan kondisi pasar salak sekarang ini memang cukup memprihatinkan, namun disisi lain kami pun sudah mencoba melakukan penataan.
"Guna mengembangkan pertumbuhan perdagangan di Kabupaten Banjarnegara, kami berencana akan merestrukturisasi Pasar salak yang lama agar dapat kembali ramai, tapi bukan lagi dengan sebutan pasar salak, melainkan dengan sebutan Pasar buah Banjarnegara, dan itu menurut kami sangat realistis, mengingat di banjarnegara peredaran buah-buahan ini cukup banyak pedagangnya.
Rencananya kami akan mengupayakan tahapan perbaikan terlebih dahulu, mengingat APBD Banjarnegara saat ini masih dibilang belum cukup membaik, kami akan mengupayakan untuk mencari dukungan dana dari Pusat atau Provinsi," Tambahnya.
Disindir soal landai dalam penangan, Adi Cahyono akan berupaya menjadi yang lebih baik lagi dan tidak akan landai-landai lagi, ia pun akan mengupayakan agar Pemerintah tidak kalah dengan perusahaan swasta.
Sementara, menurut salah satu pedagang buah yang ada di sekitar lokasi berharap, "Pemerintah agar lebih peka memikirkan nasib para pedagang yang ada di Pasar Salak, jangan hanya janji manis saja, tapi kami butuh bukti agar Pasar Salak ini tidak seperti bangunan kosong yang terlihat seperti pasar mati.
Firdaus Andika