Banjarnegara, Jendelaindo - Berdasarkan data data rilis resmi BPS tahun 2023, Persentase penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara masih sebesar 14,90%, menurun 0,3% dibanding tahun 2022 yang masih berkisar diangka 15,20%.
Dari angka tersebut berarti jumlah penduduk miskin tahun 2023 sebanyak 138.99 ribu jiwa, atau menurun sebanyak 2.26 ribu jiwa, bila dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 141,25 ribu jiwa.
Pernyataan tersebut disampaikan Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmato saat Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Banjarnegara di Aula Sasana Bakti Praja Selasa (31/10/2023).
Sementara untuk kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022 juga telah turun dari 3,95% menjadi 1,53%, yang artinya tinggal sekitar 14,23 ribu penduduk miskin ekstrem, yang semula mencapai 36,59 ribu penduduk.
“Alhamdulillah kemiskinan ekstrem yang tadinya diurutan bawah, saat ini beranjak naik masuk urutan ke-16 di Jawa Tengah,” kata Tri Harso
Menurutnya angka kemiskinan tidak lepas dari upaya kolaborasi dari seluruh stakeholder dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan daerah sehingga dapat terwujud target nasional kemiskinan ekstrem sebesar 0 % pada tahun 2024.
Sementara Sekteraris Daerah Banjarnehgara Indarto mengatakan, saat ini di Jawa Tengah, angka kemiskinan Kabupaten Banjarnegara menempati posisi ke-6 tertinggi di Jawa Tengah.
“Kondisi ini membaik bila di bandingkan posisi pada tahun 2022 dimana Kabupaten Banjarnegara menempati posisi ke 5 tertinggi di Jawa Tengah,” katanya.
Dengan kondisi tersebut lanjut Indarto, Kabupaten Banjarnegara memprioritaskan penanggulangan kemiskinan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2024-2026 dengan menetapkan target penurunan kemiskinan, dengan target akhir RPD pada tahun 2026 sebesar 12,46-14,64%.
Indarto menambahkan, Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 2021 masuk dalam kabupaten miskin ekstrem dengan persentase penduduk miskin ekstrem hasil survey BPS pada tahun 2021, persentase penduduk miskin ekstrem Banjarnegara sebesar 3,95 persen dengan jumlah penduduk 36,59 ribu orang, dan pada tahun 2022 turun pada angka 1,53 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 14,23 ribu orang, atau turun sebesar 2,42%.
Dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem tersebut Kabupaten Banjarnegara yang awalnya masuk dalam urutan ke 4 miskin ekstrem di Provinsi Jawa Tengah menjadi urutan ke 20 Provinsi Jawa Tengah.
“Ini merupakan kinerja yang baik, Berkat sinergitas program penanggulangan kemiskinan yang telah di laksanakan oleh Tim TKPK Kabupaten Banjarnegara,” lanjutnya.
Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo mengatakan Rakor kemiskinan merupakan bentuk Ikhtiar Bersama dalam percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara dan Menyatukan persepsi dan langkah semua pihak dalam percepatan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
Rekor kemiskinan diikuti sebanyak 100 peserta, yang merupakan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara.
Sedangkan narasumber didatangkan dari PT Integra Inovasi Indonesia Yogyakarta sebagai Tim Penyusun Aplikasi SIMNANGKIS dan dari PT. ICDE Semarang sebagai Tim Penyusun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023-2024.