Banjarnegara, Jendelaindo - Kabupaten Banjarnegara menerima penghargaan dalam penanganan stunting yang diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan rakor tim percepatan penanganan kemiskinan daerah propinsi Jawa Tengah di Sentra Terpadu Kartini Kabupaten Temanggung.
Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Kepala Bapeda Provinsi Jawa Tengah kepada Kepala Baperlitbang, Yusuf Agung Prabowo SH. M.Si yang datang mewakili Pj Bupati Banjarnegara yang tidak bisa hadir dalam penagurahan tersebut.
Peanugrahan tersebut diberikan kepada Banjarnegara selama ini daerah tersebut dinilai telah bekerja dengan baik dalam upaya percepatan menurunkan angka stunting yang selama ini menjadi salah satu PR penting. Kabupaten ya g dikenal dengan dawet ayunya itu menempati posisi peringkat ke kedua, dibawah Kabupaten Grobogan sebagai peringkat pertama.
Sementara itu, menurut Kepala Baperlitbang Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo mennjelaskan, dalam acara tersebut, selain plakat dan piagam penghargaan, Kabupaten Banjarnegara menerima insentif fiskal penanganan stunting senilai Rp. 6.170.657.000dari pemerintah pusat, serta dua insentif fiskal lain yaitu untuk kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem Rp. 5.869.860.000dan kinerja percepatan belanja daerah Rp. 6.109.639. Sehingga total insentif yang diterima dari ketiga kinerja sebesar Rp. 18.150.156.000
“Alhamdulillah seluruh stake holder di pihak Banjarnegara bersatu padu dan terkoordinasi menyasar kelompok sasaran yaitu desa fokus stunting, kita sadar stunting adalah masalah kita bersama yang butuh intervensi semua pihak, melalui terobosan program baru yaitu Bapak Ibu Asuh Stunting dengan intervensi berupa Pemberian Makanan Tambahan kepada baduta stunting,” ungkapnya.
Hingga akhir bulan november 2023, jumlah anak stunting di Kabupaten Banjarnegara menurut data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2021 prosentase stunting sebesar 22,67% dan pada tahun 2022 menjadi 18,27 %, sementara kondisi per oktober 2023 : 17,46 % atau turun sebesar 4,4 %. Hal ini memenuhi target yang ditetapkan Provinsi Jawa Tengah, sebesar 3,5% setiap tahunnya agar tercapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.
“Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat kita semua dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Banjarnegara. Alhamdulillah atas pencapaian yang luar biasa ini,” pungkas Agung.