Magetan, Jendelaindo - Mengenal pengusaha muda yang berhasil ciptakan lapangan pekerjaan untuk warga masyarakat sekitar dengan industri Wahana,
Pengusaha muda yang bernama Anang Sulistyo terkenal di kalangan masyarakat orang baik ,Dermawan dan suka membantu ini juga sering disapa dengan panggilan akrabnya Kang Anang
Dari cerita Kang Anang sebelum CV. Ilham Industri Wahana berdiri perjuangannya juga jerih payahnya tidak semudah dibayangkan
" Sebelum saya menjadi seperti ini/ keberhasilan pernah mengalami kegagalan tiga kali, dari kegagalan itulah Sanya meminta petunjuk pada kyai pondo Temboro magetan, Petunjuk yang saya dapat bahwa ikhtiarkan usaha demi kesejahteraan dan kebaikan orang banyak. Setelah menjalankan petunjuk itulah, kegagalan akhirnya mampu saya lewati," ujar Kang Anang
Setelah mendapatkan petunjuk dari kyai pondok pesantren dirinya Optimis ,membangun bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai agama. Seperti ketika terdengar suara azan, semua aktivitas produksi langsung berhenti. Para karyawan dan karyawati bergegas pergi ke masjid yang tidak jauh dari pabrik guna menunaikan ibadah.
"Otomatis saat terdengar suara azan langsung berhenti semua aktivitas, kami pasang alarm juga waktu sholat(ibadah) tiba. Semua karyawan yang masuk dengan perjanjian taat ibadah kami utamakan,karena keberhasilan dan kehidupan ini hanya milik Alloh, kita sebagai umatnya wajib mensyukuri" jelasnya
Dengan niat dan tekat Kang Anang kini CV Ilham Industri Wahana melibatkan 150 pekerja warga sekitar, setiap bulan mampu meraup omzet miliaran rupiah. Banyak orang tidak mengira pabrik odong-odong itu milik pengusaha muda Anang Sulistiyo yang merupakan mantan sopir taksi
Keunikan tampak jelas di perusahan industri milik kang Anang , Suasana religi tergambar dari para pekerja yang mayoritas pria berpakaian ala santri dengan memakai peci di kepala(kopyah)
Berlokasi di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, suara mesin pemotong besi terdengar begitu jelas, saat memasuki ruang kerja produsen wahana permainan anak, yang lebih dikenal pabrik odong-odong.
Ia mengaku sengaja menciptakan suasana pesantren di pabriknya. Pria 39 tahun itu termotivasi setelah menimba ilmu di ponpes yang ada di Temboro, tak jauh dari lokasi pabrik.
"Dari awal saya membuka industri odong-odong memang dengan konsep ponpes yang terlihat dari pekerja mengenakan peci. Kalau wanita berhijab kebanyakan bagian staf dan marketing," tandes Anang.
Disampaikan juga Manager Produksi CV Ilham Industri Wahana Zainal Arifin memang industri milik kang Anang ini mengutamakan ibadah. Tanpa mengabaikan keselamatan dalam bekerja.
"Pabrik industri yang mayoritas karyawannya berasal dari Magetan ,perusahan juga memiliki aturan karyawan wajib obadah, Alhamdulillah karyawan disini sudah memiliki banyak pelanggan dari seluruh Indonesia. pemesanan sudah tersebar dari Pulau Jawa, luar pulau seperti Pekanbaru, Medan, Aceh, Kalimantan Timur, Pontianak, Kalimantan Selatan, hingga luar negeri seperti Selangor, Malaysia."paparnya
Pihaknya menuturkan proses pengerjaan dua sampai tiga bulan dengan harga mencapai ratusan juta rupiah untuk wahana besar. Sedangkan wahana kecil hanya butuh waktu tiga sampai empat hari sudah siap jadi dengan harga Rp 10 sampai Rp 20 juta," sambungnya. Wahana permainan anak-anak yang dikerjakan terdiri dari kereta mini, odong-odong, kereta panggung, kora-kora, kincir, komedi putar. Kemudian ada kereta motor, kereta lantai, komedi putar cangkir, pancingan, mandi bola, mini coaster, playground, sky bike, boom-boom car, dan rainbow slide."imbuhnya
"Yang paling rame peminat kereta mini dan odong-odong, kereta panggung serta mandi bola. Dalam seminggu, bisa laku 24-25 unit wahana kecil. Kemudian satu unit wahana ukuran besar setiap sebulan sekali," pungkas Zainal.