Banjarnegara, Jendelaindo - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) menyerahkan bantuan senilai Rp250 juta kepada pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk membantu penanganan pengungsi korban bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara.
Bantuan diserahkan oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan kepada Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto di rumah dinas bupati Kamis (11/1/2024).
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Lilik Kurniawan mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan untuk membantu penanganan para pengungs akibat bencana longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
"Selain uang tunai, kami juga menyerahkan bantuan peralatan logistik yang dibutuhkan dilapangan ,” katanya.
Lilik menambahkan, kehadiran BNPB di Banjarnegara yang pertama untuk menyerahkan bantuan, karena dukungan itu penting karena untuk menjalankan kegiatan penanganan.
Ia mengatakan, Pemerintah daerah perlu dana operasional karena pada awal tahun biasanya anggaran belum keluar sehingga perlu di dukung dengan dana siap pakai.
“Kami juga ingin memastikan upaya penanganan itu dilakukan dengan baik, jadi setelah mendapat laporan kita akan meninjau kelapangan untuk memastikan bahwa semua pengungsi tertangani dengan baik,” lanjutnya
Lilik menambahkan, kewaspadaan nanti juga akan kita lakukan, karena musim penghujan baru mulai, apalagi setelah sebelumnya banyak tanah yang retak dan dikhawatrikan akan terjadi longsor.
“Banjarnegara itu punya sejarah longsor besar seperti di Sijeruk dan Jemblung yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga perlu terus dilakukan kesiapsiapagaan ,” lanjutnya.
Sementara PJ Bupati Tri Harso Widirahmanto mengatakan, saat ini pemkab Banjarnegara sudah siap 24 jam untuk penanganan bencana di Banjarnegara, termasuk juga distribusi logistik untuk para korban terdampak bencana longsor.
“Logistik untuk korban bencana sudah tercukupi, sementara untuk relokasi juga sudah kami siapkan untuk di bangun hunian sementara, sedangkan untuk hunian tetap nantinya akan menunggu kajian terlebih dahulu dari tim geologi ,” Kata Tri Harso.
Tri Harso menambahkan, karena seringnya terjadi bencana alam di Banjarnegara membuat tim penanganan bencana semakin kuat, dibantu relawan dan stake holder tentunya.
“418 kejadian bencana di Banjarnegara seperti tanah longsor, banjir dan lainnya bisa tertangani, karena sejak awal Desember kita sudah melakukan siaga bencana yang saat ini sudah ditingkatkan statusnya menjadi tanggap darurat bencana,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, Longsor yang terjadi di Banjarnegara karena adanya hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Desa Sipedang, tepatnya di Dukuh Batur dan Dukuh Sipedang Kecamatan Banjarmangu.
Longsor mengakibatkan sejumlah rumah mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
Dan saat ini sebanyak 18 keluarga di Desa Sipedang masih mengungsi akibat longsor yang terjadi pada Senin pagi, 8 Januari 2024 lalu.
“18 keluarga itu terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak berat atau terancam akibat pergerakan tanah dan saat ini kita sedang siapkan hunian sementara, " katanya.
Ia mengatakan, tipe pergerakan tanah di Sipedang adalah longsor rayapan. Pergerakannya pelan namun semakin lama kian parah hingga merusak bangunan.
Pergerakan semakin parah saat musim penghujan. Saat memasuki kemarau, pergerakan tanah biasanya terhenti dan rumah relatif aman untuk ditempati kembali.
Longsor juga terjadi di beberapa titik di wilayah Banjarnegara, seperti di Desa Jembangan, Tlaga dan Desa Punggelan Kecamatan Punggelan, Desa Pasegeran Kecamatan Pandanrum dan Desa Aribaya Kecamatan Pagentan.
BPBD Banjarnegara dan tim gabungan sudah melakukan penanganan di lokasi bencana longsor dengan melakukan kajian, pembersihan material longsor dan pembongkaran rumah yang alami rusak berat.
“Kami juga memberikan pelayanan kesehatan dan distribusi logistik dasar seperti tenda keluarga, makanan siap saji, sembako, terpal, hygiene kit, selimut, matras, velbed, genset dan alat sedot air.untuk para pengungsi,” lanjutnya.
Terkait dengan penanganan bencana lainnya di Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara melalui BPBD dan dinas sosial sedang menyelesaikan pembuatan sumur bor di 4 titik di Banjarnegara.
Sumur tersebut berada di Desa Duren Kecamatan Pagedongan, Desa Petir dan Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara serta Desa Jalantuda Kecamatan Mandiraja yang selalu mengalami kekeringan ekstrim saat musim kemarau.(ahr)