Banjarnegara, Jendelaindo - Memperingati hari jadi ke-453, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mempromosikan produk ekonomi kreatif pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pameran pariwisata, UMKM dan Ekraf Kabupaten Banjarnegara.
Ratusan pengusaha UMKM ikut dalam Pameran di buka oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto di Alun-alun kota Banjarnegara Rabu (21/2/2024).
Dalam sambutan pembukaan, Tri Harso mengatakan, UMKM merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Sehingga tidak berlebihan jika saat ini kedudukan UMKM dalam perekonomian nasional adalah sebagai pemeran utama.
“UMKM saat ini telah menjadi penyedia lapangan terbesar dan mempunyai peran penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat,” kata Tri Harso.
Tri Harso menambahkan, UMKM merupakan pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta berperan penting dalam pembukaan lapangan kerja, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan.
“UMKM juga sangat berperan dalam pembangunan ekonomi pedesaan,” tambahnya, Lebih lanjut Tri Harso mengatakan, pandemi corona tahun 2020 hingga 2021 berdampak pad runtuhnya sendi ekonomi bangsa.
Hal tersebut terlihat dengan banyaknya perusahan besar maupun kecil gulung tikar dan bangkrut. UMKM juga juga terkena imbasnya, karena pengusaha UMKM harus berjibaku mempertahankan usahanya.
Ia juga yakin UMKM harus terus dikuatkan, karena UMKM memiliki potensi basis ekonomi yang kuat,dimana rakyat sebagai penyangganya.
“Pameran ini menjadi bukti komitmen kita dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal, khususnya dalam sector UMKM serta ekonomi kreatif di Banjarnegara,”lanjutnya.
Staf khusus menteri koperasi dan UKM RI Agus Santoso saat memberikan sambutan mengatakan Kabupaten Banjarnegara mempunyai keunggulan di bidang pertanian, baik komoditi tanaman pangan, hortikultura serta perkebunan.
Sektor pertanian di Banjarnegara memiliki peranan penting terhadap pembangunan ekonomi. Peran tersebut terlihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Banjarnegara pada tahun 2020 berdasarkan data BPS tahun 2021 yang mencapai 30, 58 persen.
“Komoditas pertanian yang produktifitasnya terus meningkat dari tahun 2018 hingga 2022 diantaranya singkong, kentang, kopi dan durian,” kata Agus.
Untuk menghadapi persaingan di pasar, lanjut agus dibutuhkan strategi pengembangan UMKM dengan pendekatan berbasis ekosistem dari hulu hingga hilir.
“Kami dari Kementrian Koperasi dan UKM adalah mendorong para pelaku UMKM agar membentuk suatu model bisnis kelompok usaha Bersama, seperti kelompok tani atau bergabung menjadi angota koperasi agar memperoleh kemudahan terhubung dengan rantai pemasok serta akses pembiayaan untuk mengembangkan usahanya,” tambah Agus.
Lebih jauh Agus mengatakan, Kementrian koperasi dan UKM juga memiliki program yang mendorong pengelolaan terpadu UMKM (klister) dalam bentuk factory sharing untuk membangun rantai pasok dan ekosistem usaha.
Terbangunnya rantai pasok dan ekosistem usaha tentunya akan membentuk circuit ekonomi yang dapat meningkatkan skala ekonomi dan berdaya saing memenuhi kebutuhan nasional maupun pasar global.(**)