Kepala BNPB yang didampingi Wali Kota Semarang, Hj. Havearita Gunaryati, Dandim 0733/Kota Semarang, Kolonel Inf. Rahmad Saerodin dan Kapolresta Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar menaiki perahu karet karena memang lokasinya masih tergenang banjir.
Sesampainya di lokasi, Kepala BNPB beserta rombongan melihat bagaimana pompa air milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) itu dapat dioperasikan secara maksimal. Melihat pengoperasian pompa tersebut, Kepala BNPB memberikan apresiasi atas sinergi yang baik antar lintas instansi dalam upaya menanggulangi bencana banjir secara bersama-sama.
“Saya kira ini sudah bagus ya. Artinya sinergi lintas instansi dalam upaya penanggulangan bencana sudah kita lihat dapat bersinergi dengan baik,” kata Suharyanto.
Fenomena Penurunan Tanah
Kelurahan Trimulyo menjadi wilayah yang hingga hari ini masih tergenang banjir akibat dampak cuaca ekstrem sejak Rabu (13/3), sementara wilayah lain sudah surut dan tidak ada lagi genangan air. Menurut masyarakat setempat yang juga dikonfirmasi oleh BPBD Kota Semarang, wilayah Kelurahan Trimulyo memang sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Jika sudah banjir, maka genangan air akan lama surut.
Menurut hasil analisa Badan Geologi, hal itu disebabkan karena wilayah tersebut berada di bawah permukaan laut. Artinya daratannya lebih rendah dari permukaan laut karena dipengaruhi fenomena penurunan tanah atau land subsidence. Sehingga menurut Kepala BNPB, ketika daerah itu tergenang air, maka satu-satunya solusi adalah menyedot genangan menggunakan bantuan pompa.
“Ini kan lebih rendah dari laut. Tentu saja kalau dibiarkan kan tidak bisa airnya keluar sendiri. Harus disedot menggunakan pompa,” kata Suharyanto.
Kepala BNPB Serahkan Bantuan Kepada Pengungsi
Sebelumnya, Kepala BNPB telah menyerahkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga Kelurahan Trimulyo yang masih bertahan di pengungsian Masjid Jami Baitul Mannan. Bantuan itu diserahkan langsung oleh Kepala BNPB bersama Wali Kota Semarang dan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir.
“BNPB membawa bantuan berbagai jenis, utamanya adalah untuk kebutuhan dasar para pengungsi,” kata Suharyanto.
“Saat tanggap darurat ini Semarang bisa terkendala dengan baik. Khususnya penanganan pengungsi,” imbuhnya.
Adapun jenis bantuan serta jumlahnya meliputi sembako 500 paket, makanan siap saji 500 paket, biskuit protein 500 paket, hygiene kit 500 paket, sabun cair 1008 botol, selimut 500 lembar, matras 500 lembar, veltbed 100 unit, kasur lipat 100 unit, pompa alkon 10 unit, pempers 100 paket, lampu solar panel 2 unit, tenda keluarga 100 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet beserta mesin 1 unit, chain saw 2 unit dan mobil dapur umum 1 unit.
Adapun kunjungan kerja di Kota Semarang merupakan bagian dari giat maraton yang dilakukan Kepala BNPB dalam upaya memberikan dukungan kepada pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Sebelumnya, Kepala BNPB juga telah menyambangi lokasi terdampak di Kabupaten Kendal guna memastikan penanganan darurat bencana banjir di sana dapat berjalan secara maksimal.
Kepala BNPB dijadwalkan akan melanjutkan etape penanggulangan bencana banjir wilayah Jawa Tengah esok hari, Senin-Selasa (18-19/3) di wilayah lain seperti Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.
Sumber : BNPB