Banyumas, Jendelaindo - Investor swasta dari Taras Karya Abadi Group baru-baru ini sukses melakukan panen perdana jagung di lahan seluas 55 Hektar. Lahan terebut terletak di kebun samudra kecamatan Gumelar kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Menariknya, Taras Karya Abadi Group berhasil melakukannya tanpa bantuan dari pihak Pemerintah. Mereka bekerjasama dengan PT. Pertanitas Panen Sedayu, CV. Taras Karya Abadi, Koperasi Pertanian, Himpedda (Himpunan Petani Muda dan Pengusaha Muda Daerah), dan para petani.
Meskipun bermodalkan mandiri, kebutuhan seperti pupuk, bibit, obat-obatan, dan biaya tenaga kerja telah masuk dalam modal dari perusahaan PT. Pertanitas Panen Sedayu dan Himpedda. Hasil panen dari lahan tersebut didistribusikan ke para peternak dengan harga jual yang relatif murah dan terjangkau.
Namun, dalam keberhasilannya, investor swasta ini menghadapi tantangan besar. Akses jalan yang sulit dilalui menuju lahan tersebut menjadi sebuah kendala signifikan bagi investor. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan Pemerintah kepada investor harus diperhatikan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakatnya.
Tidak dipungkiri bahwa kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas terkesan kurang memperhatikan kemajuan investor tersebut. Padahal, dengan memberikan dukungan yang cukup, investor swasta ini dapat memberikan kontribusi besar dalam sektor pertanian.
Keberhasilan para investor dalam memajukan usaha mereka harus menjadi fokus utama Pemerintah demi terciptanya ekonomi yang sehat dan perkembangan para petani. Dukungan yang memadai dan jalan yang mudah diakses menjadi dua faktor penting bagi keberhasilan para investor.
Atas hal ini, Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada investor swasta di bidang pertanian. Hal tersebut akan membantu meningkatkan potensi sektor pertanian dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal. Terlebih bagi masyarakat yang hidup di sekitar lokasi investasi tersebut dapat merasakan peluang besar yang ada.
Menurut Hengky Dwi Prastianto selaku Direktur PT. Pertanitas Panen sedayu mengungkapkan, Akses jalan menjadi faktor utama besar baginya.
"Panen jagung ini merupakan perdana bagi kami di lahan seluas 55 Hektar, namun akses jalan yang sangat buruk menjadi kendala utamanya, akses jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat, para pekerja ini harus menggunakan ojek untuk ke lokasi lahan dengan menempuh jarak dari mes tempat tinggal mereka ke lokasi lahan sekitar 2 Kilometer." Ujar Hengky kepada Wartawan di Tempat tinggal pekerja. Kamis (21/03/2024).
Lahan seluas 55 Hektar ini kami sewa dari RSA dengan biaya sewa perpanen sekitar 50 juta, lahan tersebut kami kelola pada bulan September 2023 dan bulan Desember 2023 lahan tersebut mulai proses penanaman bibit jagung.
Awalnya pihak RSA menawarkan agar kami menyewa lahan tersebut tiga kali panen, namun melihat kesulitan pada akses jalan, sehingga penawaran tersebut kami pertimbangkan terlebih dahulu." Pungkasnya.
Masih kata Hengky, "Kami dari pihak Investor berharap kepada Pemerintah, lokasi lahan yang sangat baik untuk pertanian ini agar dapat lebih diperhatikan, akses jalan yang memadai dapat menjadi kunci keberhasilan bagi para petani dan para Investor di bidang komoditas pangan, selain itu hal ini pun dapat meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.***
Lokasi Pabrik dan tempat penyimpanan hasil Panen di Kabupaten Banjarnegara