Banjarnegara, Jendelaindo - Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi meminta agar para mahasiwa yang mengikuti KKN di Banjarnegara untuk ikut berperan dalam mengetaskan kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima 332 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di sasana Abdi Praja pada Rabu (10/7/2024).
“Saat ini angka kemiskinan di Banjarnegara masih tinggi dan berada diperingkat ke 6 di Jawa Tengah, selain itu stunting juga menjadi permasalahan di Banjarnegara karena masih terdapat 17, 46 dan ditargetkan menjadi 14 persen dalam tahun 2024 ini, untuk itu kami mengajak para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN ini bisa ikut berperan serta dalam pengentasan kemiskinan dengan berbagai cara dan inovasi,” kata Masrofi.
Masrofi juga meminta agar dalam praktek kerja KKN ini ada kesinambungan, sehingga kalau belum selesai bisa dilanjutkan oleh KKN berikutnya.
“Jangan sampai selesai ditengah jalan, kalau bisa ikut menuntaskan sekalian, Jadi sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan programnya,” lanjutnya
Ia juga meminta para mahasiswa KKN untuk ikut mengeksploitasi dan mengangkat potensi desa serta dapat mengembangkan potensi desa yang menjadi lokasi KKN, sehingga pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara umum kedepannya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Dr. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc mengatakan, Mahasiswa KKN Unsoed ini akan ditempatkan d Kecamatan Pagedongan, Pagentan dan Kecamatan Rakit.
“Pelaksaaan KKN tahun akan berlangsung selama 35 hari dari tanggal 10 juli sampai 13 Agustus 2024, Kami berharap kegiatan ini berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat di Banjarnegara,” katanya.
Program KKN lanjut Waluyuo akan mendasarkan pada 5 pilar bidang program yaitu di bidang ekonomi yang akan di fokuskan kepada pendampingan UMKM, bidang pemberdayaan lingkungan hidup berupa introduksi teknologi irigasi tetes, intensifikasi pekarangan dengan irigasi tetes pada tanaman dalam pot.
Kemudian program pilar yang ketiga adalah bidang kesehatan yang akan di fokuskan pada penuntasan program pencegahan stunting yang akan bekerjasama dengan koordinator BKKN Propinsi Jawa Tengah di tiga desa di Kecamatan Pagentan.
“Untuk program stunting ini akan meliputi tim stunting yang akan berkontribusi mensukseskan penanggulangan stunting, sedangkan bidang Pendidikan akan difokuskan kepada memotifasi belajar anak sekolah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa,” tambahnya
Sedangkan untuk pemerintahan desa lanjut dia, akan membantu pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya update data desa.
“ Update data desa menjadi penting karena berkaitan dengan data desa, harapannya informasi-informasi bisa diterima dengan cepat dan baik oleh masyarakat,” katanya.(ahr)