Banjarnegara, Jendelaindo - Sedikitnya 50 kader wanita asal Banjarnegara mengikuti sosialisasi peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan di gedung DPC PDI Perjuangan setempat, Sabtu (20/7/2024).
Sosialisasi yang diinisiasi oleh Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, menghadirkan dua Nara sumber yakni Hj Sri Ruwiyati SE MM, sekretaris Komisi E DPRD Jateng dan Asteria Dewi dari Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jateng.
Hj Sri Ruwiyati SE dalam kesempatan ini menekankan kaum perempuan Banjarnegara harus berani menyampaikan pendapat di muka umum dan berperan aktif dalam pengambilan keputusan di sebuah lembaga.
Oleh karenanya kaum perempuan harus 'melek' informasi dan harus memiliki semangat kesetaraan (gender).
"Lakukan dari lingkup yang terkecil,dari keluarga, desa hingga ke level yang lebih tinggi. Jika menghadiri musrenbang, sampaikan usulan, sehingga kebutuhan kaum perempuan dapat terwakilkan," ungkap Sri Ruwiyati.
Hal senada juga disampaikan Asteria Dewi, Subkorwil Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah. "Pemahaman terhadap kapasitas partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan sebagai Implementasi Serat Kartini sangat penting pada era saat ini," katanya.
Karena dengan semakin luasnya wawasan perempuan dalam kehidupan sehari-hari maka akan berdampak pada pembangunan bangsa dan negara.
Diakuinya, hingga saat ini masih ada yang beranggapan kaum perempuan itu 'terbelakang' atau cukup mengurus rumah tangga saja.
"Bener mengurus rumah tangga itu mulia, tapi seorang ibu juga harus berani mengambil keputusan terbaik untuk keluarga. Lebih luas lagi, kaum perempuan juga harus berperan aktif di lingkungannya," ujar Asteria.
Inilah lanjut Esteria, tujuan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah melakukan sosialisasi ini. Karena fakta yang ada masih banyak kaum perempuan kita masih kurang percaya diri karena hidup dalam lingkungan budaya patriarki.
Sosialisasi ini juga bertujuan untuk memotivasi kaum perempuan aktif dalam segala bidang. Sehingga kaum perempuan di Jawa Tengah dan Banjarnegara khususnya dapat mencapai tujuan secara gender (kesetaraan).
(mhh/fff)