Magetan, Jendelaindo - Pj Bupati Magetan, Jawa Timur Nizhamul mengaku akan mengajak diskusi sambil ngopi kepada para pendemo yang melakukan aksi orasi di Kantor Bupati Magetan dan menuding dirinya melakukan kegiatan jual beli jabatan.
Di temui usai melakukan kegiatan sosialisasi pembinaan Lambaga Kesejahteraan Sosial Anak Nizhamul sudah tahu isu jual beli jabatan yang dituduhkan kepadanya, dia justru mempertanyakan siapa yang jadi korban dugaan jual beli jabatan yang disuarakan oleh LSM.
"Dari kemarin saya sudah tahu. Yang pertama siapa yang menjadi korbannya, siapa yang membeli dan siap yang menjual itu, beritanya Rp 150 juta, kalau 10 orang Rp 1,5 M, kaya itu,” ujarnya di Gedung Korpri Kabupaten Magetan Rabu (23/10/2024).
Nizhamul mengaku akan mendampingi korban untuk melapor kan tindakan jual beli jabatan yang menyangkut namanya tersebut. Jika terbukti ada korban, yang membayar Rp 1 pun dalam dugaan jual beli jabatan, dia mengaku akan memberikan pendampingan hukum kepada korban.
“ Kalau nanti ditemukan korban,infonya Rp 150 juta, Rp 1 rupiah saya penjarakan. Saya dampingi dia untuk melapor ke penegak hukum sekaligus saya melindungi,” imbuhnya.
Menurut Nizhamul tidak mudah untuk menempatkan seseorang menjabat di jajaran pemerintah daerah karena ada mekanisme yang harus dilalui karena ada 6 tahapan pengusulan dan jika dilakukan saat ini menurutnya kurang kondusif menjelang pilkada.
“Rekrutmen untuk pegawai kita belum ada, memang ada diusulkan BPKAD kemarin cukup banyak, tapi saya menimbang, melihat fungsi yang ada , melihat situasi politik yang di Magetan ini sepertinya kurang kondusif kalau itu kita laksanakan jelang pilkada ini,” ucapnya.
Jika dirinya nekat mengusulkan adanya mutasi, maka pejabat tersebut menurutnya tidak akan dilantik dimasa kerjanya karena hanya tinggal beberapa bulan saja. Dia mengaku akan focus memikirkan 5 jabatan camat yang saat ini dijabat oleh penjabat sementara.
“Proses panjang, minta ijin ke Gubernur minta ijin ke Mendari bolak balik ke Gubernur. Kalau saya ajukan sekarang saya sudah selesai itu belum selesai. Saya pikir tidak ada gunanya,” katanya.
Sebelumnya puluhan masyarakat dari LSM Orang Indonesia dan Lira dengan membawa pocong menggelar demo di kantor Bupati Magetan. Mereka menuding Pj Bupati Mizhamul terlibat jual beli jabatan.
Syifaul Anam Ketua OI mengatakan, dia mengaku memiliki sejumlah bukti terkait dugaan kasus jual beli jabatan yang melibatkan Nizhamul yang akan diserahkan kepada penegak hukum.
"Untuk terkait jual beli jabatan seperti apa ranahnya tidak akan kami sampaikan disini, kawan kawan yang mengantongi bukti nanti kita serahkan kepada penegak hukum. Saya khawatir kalau dibuka disini akan menjadi konsumsi komunitas lain," katanya.