Banjarnegara, Jendelaindo - Masyarakat Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah boleh berbangga hati karena bakal memiliki Pondok Pesantren (Ponpes) dan Rumah Yatim Al Mubarok berlantai dua.
Luas kawasan pondok pesantren sekitaran 2000 M2 ini berada di Dusun Sirongge Desa Kebutuhan Jurang RT 02/RW 12, berbatasan langsung dengan Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Wilayah Kabupaten Kebumen.
Panitia pembangunan Ponpes dan Rumah Yatim Al Mubarok, Sujarwo yang juga sebagai Kepala Desa Kebutuhjurang menyampaikan, pendirian ponpes tersebut sudah dirintis 14 tahun yang silam oleh pengurus Ponpes Al Mubarok. Namun karena terkendala pendanaan, pembangunan baru dapat dilaksanakan pada tahun 2024, itupun dilakukan bertahap.
Tahap awal kata Sujarwo, adalah pembangunan talud dan penyiapan lahan atau pembersihan lahan karena berada di kawasan pegunungan. "Pembangunan talud Alhamdulillah sudah selesai, kini sedang mulai pembangunan struktur gedung dua lantai berukuran panjang 20 meter X 7 meter," jelasnya Sabtu (2/11/2024).
Direncanakan lantai bawah untuk penginapan dan lantai atas untuk pembelajaran. Pembangunan Ponpes dan Rumah Yatim Al Mubarok menggunakan badan hukum Ponpes Al Mubarok Desa Twelagiri (Pagedongan) yang diasuh oleh KH Iman Ghazali.
Sementara pembangunan Ponpes dan Rumah Yatim Al Mubarok dibiayai oleh swadaya murni masyarakat dan donatur (hamba Allah). "Memang ada dana bantuan dari pemerintah melalui dana aspirasi sebesar Rp 75 juta untuk pembangunan talud," jelasnya.
Untuk menyelesaikan bangunan dua lantai yang saat ini dikerjakan diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 1,5 Miliar.
"Karena anggaran swadaya murni dan bertahap, maka tidak ada target yang mengikat. Namun kita memiliki komitmen kepada masyarakat dan donatur, untuk melaksanakan pembangunan ponpes ini secara tepat guna. Ya kita berjalan sesuai anggaran berjalan yang ada. Kita rencanakan 6 bulan ke depan bisa selesai," Sujarwo menjelaskan.
Menurut Sujarwo, momen penting dalam pembangunan ponpes ini karena sudah dirintis 14 tahun silam, berawal dari keprihatinan melihat kondisi alam pegunungan di perbatasan Banjarnegara - Kebumen yang jauh dari sarana pendidikan formal dan non formal.
"Rencana ke depan memang ada wacana mendirikan sekolah formal di sana karena pada dasarnya Ponpes Al Mubarok sudah memiliki siswa sekolah yang selama ini menginduk di SMP Negeri Satap 2 Pagedongan dan ada juga di SD Negeri 2 Duren untuk siswa sekolah dasar (SD). Kita juga akan segera berkoordinasi dengan Dindikpora Banjarnegara karena ada sekitar 25 -30 siswa ingin mengikuti pendidikan kelas jauh," ungkapnya.
Sujarwo juga berharap di Kecamatan Pagedongan berdiri sekolah SMA atau SMK negeri. Karena selama ini hanya sedikit sekali warga sekolah di wilayah Kecamatan Pagedongan diterima di sekolah negeri karena terkendala lokasi atau zonasi yang diterapkan selama ini. Sekarang untuk SLTA baru ada Madrasah Aliyah (MA) di Desa Lebakwangi dan Gunungjati.
Kembali terkait pembangunan Ponpes dan Rumah Yatim Al Mubarok di daerah perbatasan Banjarnegara - Kebumen. "Keberadaan pondok tersebut akan menguntungkan masyarakat di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen. Karena akan berpengaruh terhadap perekonomian warga sekitar ponpes.
"Kami yakin setelah Ponpes dan Rumah Yatim Al Mubarok berdiri, akan berdampak positif terhadap lingkungan. Disamping sebagai sarana pendidikan islami, juga akan menciptakan keramaian di kawasan perbatasan. Saat kawasan sudah ramai dikunjungi masyarakat maka akan muncul simpul perekonomian baru. Kami sangat yakin ini," tandasnya.
Oleh karenanya dalam kesempatan ini Sujarwo memohon doa restu masyarakat luas, agar pembangunan Pondok Pesantren dan Rumah Yatim Al Mubarok di Dusun Sirongge Desa Kebutuhan Jurang RT 02/RW 12 dapat berjalan lancar dan terwujud seperti yang diinginkan masyarakat luas di Banjarnegara maupun Kebumen.