Banjarnegara, Jendelaindo - Curah hujan di Wilayah Kabupaten Banjarnegara terus meningkat, begitu juga dengan hembusan angin kencang yang semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat segera menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Untuk diketahui, siaga bencana akan diberlakukan selama 90 hari dari 5 Desember 2024 - 5 Maret 2025. Sementara berdasarkan informasi yang diterima media Jendelaindo, bencana alam yang terjadi di Banjarnegara pada November 2024 sebanyak 60 kejadian, sedangkan pada Desember sampai hari ini, (Rabu, 11/12/2024) tercatat 13 kejadian meliputi tanah longsor, banjir, dan angin kencang.
Plt Kepala BPBD Banjarnegara Tursiman MSI melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Andri Sulistyo menjelaskan, penetapan status siaga darurat tersebut merupakan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan pemerintah daerah terhadap berbagai bentuk kejadian yang berpotensi terjadi pada musim hujan seperti bencana tanah longsor, banjir, angin kencang dan badai petir.
"Besok Jumat kita akan adakan apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana di Alun - alun Banjarnegara untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil baik dari OPD, TNI/Polri guna mengantisipasi terjadinya ancaman bencana alam di wilayah Kabupaten Banjarnegara," jelas Andri Sulistyo, Rabu (11/12/2024).
Untuk diketahui, berdasarkan hasil pemetaan, sekitar 80 persen wilayah Banjarnegara masuk kategori rawan bencana tanah longsor. Ada klasifikasi untuk daerah rawan yang ada di Wilayah Kabupaten Banjarnegara seperti zona aman, zona kuning (rawan tingkat sedang) dan zona merah (sangat rawan/tinggi)
Sementara sejumlah kejadian akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi di Wilayah Kabupaten Banjarnegara diantaranya adalah angin kencang yang menimpa daerah Banjarnegara selatan.
"Bencana alam ini telah menyebabkan pohon tumbang di sejumlah daerah seperti Pagedongan, bahkan pada Minggu (8/12/2024) kemarin angin kencang menyebabkan pohon mahoni tumbang di ruas jalan nasional turut Desa Danaraja Kecamatan Purwanegara menyebabkan jaringan listrik rusak dan kemacetan arua lalu lintas karena pohon besar itu roboh melintang di jalan," kata Andri Sulistyo.
Bahkan pohon tumbang di ruas jalan nasional Desa Purwanegara menimpa dua unit mobil yang sedang parkir. Akibatnya mobil ringsek. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun menyebabkan kerugian material puluhan juta rupiah.
Disampaikan juga bencana alam yang terjadi pada November 2024 sebanyak 60 kejadian dan pasa Desember sampai hari ini, (Rabu, 11/12/2024) tercatat 13 kejadian meliputi tanah longsor, banjir, dan angin kencang.
"Dari kejadian tersebut terparah adalah tanah longsor di Sigaluh dan rumah kejatuhan pohon," ungkap Andri seraya menambahkan bahwa kita ajukan siaga darurat agar semua stakeholder fokus dan kompak menghadapi kemungkinan bencana yang bakal terjadi.
Saat ditanyakan terkait 75 rumah yang terancam longsor di Desa Duren Kecamatan Pagedongan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Andri Sulistyo menyampaikan pihaknya mengaku prihatin dan meminta warga tetap waspada.
Disampaikan, beberapa lokasi di Desa Duren merupakan tanah labil. Sehingga meminta warga dan pihak desa untuk terus melakukan pemantauan daerah rawan bencana termasuk pembenahan drainase dan tata lahan. Jika ada rekahan tanah hendaknya segera ditangani, jangan sampai dibiarkan. Apalagi daerah tersebut berada diatas sungai.