Banjarnegara, Jendelaindo - Penjabat (PJ) Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, menyoroti potensi durian yang ada di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.
Menurut Masrofi, durian merupakan komoditas unggulan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu projek unggulan di Kabupaten Banjarnegara.
Dalam kunjungannya ke Desa Gembongan, Masrofi menyaksikan secara langsung potensi durian yang ada di daerah tersebut.
Ia juga menegaskan, bahwa potensi durian di Kecamatan Sigaluh dan kecamatan lain yang ada di Banjarnegara perlu menjadi sebuah PR agar lebih dikembangkan.
"Dengan memanfaatkan potensi ini, Banjarnegara dapat menjadi destinasi agrowisata yang menarik bagi wisatawan baik dari lokal maupun luar daerah." Ungkap Masrofi kepada Wartawan. Minggu (19/1).
Masrofi juga menyoroti pentingnya promosi melalui Dinas Pariwisata untuk mengangkat potensi agrowisata durian di Kabupaten Banjarnegara.
"Dengan memperkenalkan durian Banjarnegara ke masyarakat luas, diharapkan minat wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati keindahan alam Banjarnegara, termasuk wisata di sekitar Dieng, semakin meningkat." Terangnya.
Menurut Masrofi, dengan mengembangkan sektor agrowisata durian, Banjarnegara tidak hanya akan dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga dapat menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan dari berbagai daerah.
"Nantinya kata Masrofi, Wisatawan dapat menikmati pengalaman baru dengan berbagai kegiatan, seperti melihat langsung proses panen, menikmati secara langsung buah durian dan lainya.
Melalui promosi yang tepat, potensi agrowisata durian di Banjarnegara diharapkan dapat menarik minat para wisatawan terutama saat musim panen durian tiba, hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor pariwisata daerah serta memperkenalkan kekayaan alam Banjarnegara kepada seluruh Indonesia." Imbuhnya.
"Dengan demikian, upaya pengembangan agrowisata durian di Banjarnegara menjadi langkah positif dalam memperluas potensi pariwisata daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat." Kata Masrofi.
Terpisah, menurut Triyono selaku petani Durian di Dukuh Siweru, Desa Gembongan menyampaikan bahwa proses tersebut telah menggunakan Top Working atau Hasil sambung sisip durian.
"Keunggulan menggunakan Top Working sangat luar biasa, jadi untuk 1 pohon dapat menghasil berbagai macam-macam durian seperti Durian Ujo, Gimbal, Combrang, Starmen, Jabrik, Kuncung, Manik, Musang King dan Duri Hitam dan lainya." Terang Triyono.
Triyono juga menjelaskan, bahwa setiap durian ia jual mempunyai nilai harga yang berfariasi, tergantung dari jenis dan kualitasnya.
"Untuk harganya berfariasi tergantung dari kualitas dan besar kecilnya buah (khusus durian lokal-red), namun untuk durian harga yang termahal yaitu Musang King dengan harga per-Kg Rp. 250.000 sedangkan Duri Hitam Rp.300.000." Jelasnya.
Dalam setiap musim panenya, Triyono mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan penghasilan sebesar kurang lebih Rp. 100.000.000.
Melalui panen yang dilakukan bisa dua kali dalam setahun, para petani durian seperti Triyono mampu meraih penghasilan yang menggiurkan, tidak hanya untuk keberlangsungan usaha pertanian, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
"Biasanya dalam satu tahun kami melakukan panen dua kali, namun untuk panen rayanya setahun hanya satu kali saja. Dari setiap panen, durian yang kami hasilkan bisa lebih dari seratus buah perpohonya, sedangkan pemasaranya kami sampai ke luar kota (khusus duri hitam dan musang king-red)." Ujarnya.
Dengan menggali potensi durian secara maksimal, Desa Gembongan Sigaluh dan sekitarnya di Banjarnegara dapat berpotensi besar untuk menjadi destinasi agrowisata unggulan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku pariwisata, diharapkan durian tidak hanya akan dikenal sebagai buah lezat, tetapi juga sebagai ikon pariwisata lokal yang mampu menarik minat banyak orang.