JENDELAINDO - Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Banjarnegara (FWB), mengecam keras aksi teror berupa pengiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus yang menimpa wartawan Tempo, Francisca Christy (Cica), pada beberapa waktu lalu.
Menurut Sekretaris FWB sekaligus wartawan di media Lensanusantara, Gubawan, menyampaikan bahwa tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk intimidasi yang bukan hanya mengancam keselamatan individu.
"Kami dari FWB mengecam keras tindakan teror tersebut, karena hal itu merupakan bagian dari intimidasi terhadap Pers. Selain itu, tindakan ini juga bukan hanya mengancam keselamatan individu, tetapi juga merupakan ancaman serius bagi kebebasan wartawan di Indonesia," ungkap tegas Gunawan kepada media Beritabersatu. Minggu (23/3/2025).
Lebih lanjut kata Gunawan, Aksi teror ini merupakan upaya membungkam kinerja Jurnalistik yang independen dan kritis. Wartawan memiliki hak, untuk bekerja tanpa ancaman dan intimidasi.
Kebebasan Pers dijamin oleh Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, Oleh karena itu kata dia, kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror tersebut.
"Setiap ancaman terhadap Pers, merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip demokrasi dan transparansi. Gunawan mengajak seluruh wartawan, masyarakat sipil, dan aparat penegak hukum untuk bersatu dalam melawan segala bentuk teror terhadap wartawan.
Kata Gunawan, wartawan harus diberikan perlindungan yang memadai agar teman-teman Pers dapat menjalankan tugasnya sebagai pilar ke empat demokrasi tanpa rasa takut.
Proses hukum terhadap pelaku, penting untuk memutus mata rantai kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan. Terlebih, kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis terus meningkat.
Seperti diketahui, Kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman satu Kepala Babi pada Rabu (19/3/2025). Selain itu, teror kembali terjadi dengan mengirimkan enam Bangkai Tikus dengan kepala terpenggal pada Sabtu (22/3/2025) kemarin.